Berita

Ilustrasi/RMOL

Tekno

Waspadai Kebocoran Data, Italia Blokir Aplikasi DeepSeek

KAMIS, 30 JANUARI 2025 | 09:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah negara mulai mengawasi dengan ketat potensi pelanggaran data pribadi yang kemungkinan dilakukan oleh aplikasi kecerdasan baru buatan China, DeepSeek.

Di Italia, toko aplikasi Apple dan Google memblokir sementara aplikasi yang diluncurkan pekan lalu tersebut, setelah otoritas perlindungan data negara meminta informasi tentang penggunaan data pribadi warganya.

"Berita tentang penarikan aplikasi itu baru beberapa jam yang lalu, saya tidak dapat mengatakan apakah itu karena kami atau bukan," kata kepala regulator data Italia, Pasquale Stanzione, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Kamis 30 Januari 2025.

"Kantor kami akan meluncurkan investigasi mendalam untuk melihat apakah aturan GDPR dipatuhi," imbuh Stanzione, merujuk pada regulasi perlindungan data Uni Eropa.

Regulator Italia, yang dikenal sebagai Garante, mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka ingin mengetahui data pribadi apa yang dikumpulkan, dari sumber mana, untuk tujuan apa, atas dasar hukum apa, dan apakah data tersebut disimpan di Tiongkok. Mereka memberi DeepSeek dan perusahaan afiliasinya waktu 20 hari untuk menanggapi.

Stanzione juga mengatakan bahwa regulator sedang mencari jaminan tentang perlindungan bagi pengguna aplikasi di bawah umur, tentang penghindaran bias, dan penghindaran campur tangan pemilu.

Pemberitahuan yang ditampilkan kepada pelanggan Italia di App Store Apple mengatakan bahwa aplikasi tersebut "saat ini tidak tersedia di negara atau wilayah tempat Anda berada". Sebuah pesan di platform aplikasi Google mengatakan bahwa unduhan tersebut "tidak didukung" di Italia.

DeepSeek tampaknya masih beroperasi bagi pengguna Italia yang sebelumnya telah mengunduh aplikasi tersebut, dan tersedia untuk diunduh dan digunakan pada hari Rabu di negara-negara Uni Eropa lainnya dan di Inggris.

Di Jerman, seorang juru bicara kementerian dalam negeri mengatakan pemerintah sedang memantau aplikasi AI untuk potensi gangguan sebelum pemilihan nasional 23 Februari.

"Tentu saja, otoritas keamanan khawatir dengan aplikasi AI dan kemungkinan manipulasi, kemungkinan pengaruh pada pembentukan opini publik melalui aplikasi AI, terutama sekarang mengingat pemilihan Bundestag," kata juru bicara itu, tanpa menyebutkan model tertentu.

Garante Italia adalah salah satu pengawas paling aktif di Eropa tentang penggunaan AI. Dua tahun lalu, lembaga itu sempat melarang penggunaan ChatGPT yang didukung Microsoft karena dugaan pelanggaran aturan privasi UE.

Hal serupa juga dilakukan Komisi Perlindungan Data Irlandia. Mereka mengatakan telah meminta informasi dari DeepSeek tentang pemrosesan data terkait pengguna di negara tersebut.

Di Australia, otoritas mengimbau warganya untuk berhati-hati dalam menggunakan DeepSeek. Menteri Keuangan Australia, Jim Chalmers, menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap teknologi baru ini dan menyatakan bahwa pemerintah terus menerima pembaruan serta saran terkait penggunaannya. 

Sementara di Amerika Serikat, Microsoft dan OpenAI sedang menyelidiki apakah ada kelompok yang terkait dengan DeepSeek yang secara tidak sah memperoleh data dari teknologi OpenAI.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya