Berita

TSMC/Net

Bisnis

Pemerintah Taiwan Bakal Bantu Industri Semikonduktor dari Ancaman Tarif Trump

RABU, 29 JANUARI 2025 | 17:36 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Taiwan tengah mempertimbangkan langkah untuk melindungi industri semikonduktornya dari ancaman tarif yang akan diberlakukan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Pasalnya, Trump berencana menerapkan tarif impor pada semikonduktor, farmasi, dan baja guna mendorong produksi dalam negeri di AS.

Sebagai pusat produksi chip global, Taiwan memiliki peran penting dalam rantai pasok teknologi dunia. Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC), produsen chip kontrak terbesar di dunia, menjadi pemasok utama bagi perusahaan-perusahaan raksasa seperti Apple dan Nvidia.

Menanggapi potensi kebijakan baru AS, Perdana Menteri Taiwan Cho Jung-tai menegaskan bahwa pemerintah sedang mencermati dampak yang mungkin timbul serta menyiapkan langkah antisipatif. 

"Dalam satu atau dua hari ke depan, kami akan mengevaluasi apakah perlu menyusun program kerja sama tambahan serta skema bantuan bagi sektor industri," ujar Cho, dikutip dari Investing, Rabu 29 Januari 2025.

Cho juga menekankan pentingnya peran Taiwan dalam rantai pasok global dan menegaskan bahwa pemerintah akan terus mempertahankan posisi strategis tersebut. 

"Taiwan harus terus memperkuat kerja sama internasional dan menjaga kepemimpinannya di sektor industri dan teknologi," katanya.

Pada 2020, di bawah pemerintahan pertama Trump, TSMC mengumumkan investasi sebesar 12 miliar Dolar AS untuk mendirikan pabrik di Arizona sebagai bagian dari strategi AS dalam mengurangi ketergantungan pada manufaktur Asia. 

Rencana itu kemudian diperluas dengan total investasi mencapai 65 miliar Dolar AS. Namun, hingga kini TSMC belum memberikan komentar terkait pernyataan terbaru Trump mengenai tarif.

Di sisi lain, Menteri Ekonomi Taiwan Kuo Jyh-huei memperkirakan bahwa dampak kebijakan tarif yang mungkin diberlakukan Trump terhadap ekspor semikonduktor Taiwan tidak akan terlalu besar, mengingat keunggulan teknologi yang dimiliki negara tersebut.

Selain ancaman tarif, Taiwan juga menghadapi tantangan baru setelah Trump menginstruksikan penyelidikan terhadap defisit perdagangan AS serta dugaan praktik perdagangan yang tidak adil, termasuk kemungkinan manipulasi mata uang oleh negara lain.

Pada 2024, surplus perdagangan Taiwan dengan AS sendiri melonjak 83 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai ekspor mencapai rekor 111,4 miliar Dolar AS. Kenaikan ini didorong oleh permintaan tinggi terhadap produk teknologi canggih, termasuk semikonduktor, yang menjadi salah satu sektor unggulan Taiwan di pasar global.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya