Berita

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt/Net

Dunia

Gedung Putih Bekukan Dana Distribusi Kondom Rp810 Miliar di Jalur Gaza

RABU, 29 JANUARI 2025 | 16:58 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sejumlah dana bantuan luar negeri Amerika Serikat dibekukan, salah satunya ialah program distribusi kondom senilai 50 juta dolar AS atau Rp810 miliar di Jalur Gaza.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan pengeluaran itu ditemukan pada minggu pertama kepemimpinan Presiden Donald Trump termasuk oleh Departemen Efisiensi Pemerintah yang baru yang dipimpin oleh miliarder teknologi Elon Musk.

"Inisiatif Musk dan kantor anggaran menemukan bahwa ada sekitar 50 juta dolar pajak yang digunakan untuk mendanai kondom di Gaza," kata Leavitt dalam konferensi pers pertamanya sejak Trump dilantik, seperti dikutip dari The New Arab pada Rabu, 29 Januari 2025.


"Itu adalah pemborosan uang pajak yang tidak masuk akal," kata Leavitt lagi.

Kondom umumnya berharga kurang dari satu dolar di Amerika Serikat dan jauh lebih murah dalam jumlah besar.

Segera setelah menjabat, Trump memerintahkan pembekuan bantuan luar negeri selama 90 hari.

Dia telah berjanji untuk meninjau ulang guna memastikan bahwa bantuan tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintahannya, yang menentang aborsi, hak transgender, dan program keberagaman.

Menteri Luar Negeri Marco Rubio dalam sebuah memo hari Jumat, 24 Januari 2025 mengatakan bahwa Amerika Serikat membekukan hampir semua penyaluran bantuan kecuali bantuan pangan darurat dan bantuan militer ke Mesir dan Israel.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyuarakan keprihatinannya tentang pembekuan bantuan oleh Amerika Serikat, yang telah lama menjadi penyedia bantuan pembangunan terbesar di dunia dalam nilai dolar absolut.

Laporan resmi USAID pada September 2023 menyebut AS memang mengalokasikan dana sebesar 60,8 juta dolar AS untuk pengadaan alat kontrasepsi dan kondom, tetapi tidak ada satu sen pun yang dikirim ke Gaza.

Mengutip Guardian, dari total anggaran alat kontrasepsi global, 89 persen dihabiskan untuk program di Afrika.

Satu-satunya distribusi ke wilayah Timur Tengah adalah kontrasepsi oral dan suntik senilai 45.680 dolar AS, yang semuanya dikirim ke Yordania.

Dan Evon dari News Literacy Project menegaskan bahwa program ini bukan inisiatif pemerintahan Biden semata. Pada 2019, pemerintahan Trump juga mengalokasikan sekitar USD 40 juta untuk alat kontrasepsi global.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya