Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Jerman Tetap Terima LNG Rusia Lewat Jalur ‘Terselubung’ Uni Eropa

RABU, 29 JANUARI 2025 | 13:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Meskipun telah menghentikan impor langsung gas alam cair (LNG) dari Rusia, Jerman dilaporkan tetap menerima pasokan LNG Rusia melalui negara-negara Uni Eropa lainnya. 

Menurut analisis yang dirilis oleh LSM Belgia, Jerman, dan Ukraina pada 28 Januari 2025, perusahaan energi milik negara Jerman, SEFE, memperoleh 58 pengiriman LNG Rusia melalui pelabuhan Dunkirk di Prancis pada tahun 2024, dengan total 4,1 juta ton. Jumlah ini lebih dari enam kali lipat volume yang diimpor pada tahun sebelumnya. 

Perkiraan menunjukkan bahwa antara 3 persen hingga 9,2 persen pasokan gas Jerman masih berasal dari Rusia, meskipun disalurkan melalui negara-negara Uni Eropa lainnya. 


SEFE yang sebelumnya dikenal sebagai Gazprom Germania dan merupakan bekas anak perusahaan Gazprom Rusia, memiliki kontrak jangka panjang untuk pasokan LNG dari fasilitas ekspor Yamal di Rusia. 

Berdasarkan kontrak tersebut, SEFE mengarahkan hampir semua kargonya ke fasilitas impor di Prancis, di mana LNG tersebut diubah kembali menjadi gas dan disalurkan ke jaringan pipa gas Eropa yang saling terhubung. 

“Jerman telah melarang impor LNG Rusia di pelabuhannya, tetapi impor yang bersumber secara resmi dari Prancis dan Belgia sebenarnya mencakup LNG Rusia, yang secara efektif menutupi gas tersebut,” klaim Angelos Koutsis, pejabat kebijakan energi di lembaga pemikir Belgia Bond Beter Leefmilieu, yang merupakan salah satu penulis laporan tersebut, seperti dikutip dari FT, Rabu 29 Januari 2025.

“Hasilnya adalah semua negara yang terlibat dapat mengklaim bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas meningkatnya permintaan LNG Rusia,” ujarnya.

Pada November 2024, Jerman memerintahkan terminal impor yang dioperasikan negara untuk menolak kargo LNG Rusia sepenuhnya. Namun, impor LNG Rusia melalui negara-negara seperti Prancis dan Belgia tetap berlangsung, yang secara efektif menyembunyikan asal-usul gas tersebut. Menteri energi dari Belgia, Prancis, dan Spanyol berpendapat bahwa sebagian besar gas tidak dikonsumsi di dalam negeri mereka, tetapi disalurkan ke negara-negara Uni Eropa lainnya. 

Kurangnya transparansi dalam pasar gas internal Uni Eropa telah menyebabkan tudingan antarnegara anggota, dengan kesulitan dalam melacak volume pasti LNG Rusia dalam sistem tersebut. Secara keseluruhan, impor LNG Rusia oleh Uni Eropa mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024, meningkat lebih dari 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Sebelum eskalasi konflik di Ukraina pada tahun 2022, Jerman bergantung pada Rusia untuk 40 persen impor gasnya. Meskipun impor gas pipa dari Rusia sebagian besar telah dihentikan karena pembatasan terkait konflik dan sabotase jaringan pipa Nord Stream, negara-negara Uni Eropa terus membeli LNG dalam jumlah rekor dari Rusia. 

Pada Juni 2024, Uni Eropa memberlakukan sanksi yang menargetkan impor LNG Rusia, termasuk larangan operasi pemuatan ulang dan transfer antarkapal dengan tujuan mengekspor ulang ke negara ketiga melalui Uni Eropa, dengan masa transisi selama sembilan bulan.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya