Berita

Mitsubishi Electric/Net

Bisnis

Mitsubishi Electric Ubah Strategi di Tiongkok, Kurangi Impor dan Perkuat Produksi Lokal

RABU, 29 JANUARI 2025 | 13:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mitsubishi Electric, produsen elektronik asal Jepang, berencana merombak rantai pasokan untuk operasi robot pabriknya di Tiongkok. 

Menurut Kepala Keuangan Mitsubishi Electric, Kuniaki Masuda, perusahaan sedang mempertimbangkan kemitraan dengan perusahaan Tiongkok, termasuk investasi, dengan target penyelesaian pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2026.

"Saat ini kami mengimpor produk (dari Jepang dan negara lain) ke pasar Tiongkok untuk dijual, tetapi ke depannya kami akan dapat memenuhi permintaan dengan hanya melakukan pengadaan dari dalam Tiongkok," kata Masuda, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Kamis 29 Januari 2025. 

Namun, ke depannya, kata Matsuda, perusahaan berencana memenuhi permintaan dengan pengadaan langsung dari dalam Tiongkok. Langkah awalnya adalah membangun infrastruktur untuk pengadaan peralatan otomasi pabrik berbiaya rendah dari perusahaan Tiongkok. Produk dari produsen lokal akan diposisikan sebagai merek sekunder Mitsubishi Electric, dengan dukungan inspeksi dan pemeliharaan dari perusahaan.

Mitsubishi Electric akan memutuskan kemudian apakah pendekatan serupa akan diterapkan pada peralatan otomasi pabrik kelas atas. Saat ini, pabrik di Nagoya, Jepang, berfungsi sebagai "pabrik induk" untuk memproduksi pengontrol yang dapat diprogram untuk peralatan produksi.

Perusahaan memiliki fasilitas produksi di Tiongkok, Thailand, dan India, namun 70 persen kapasitasnya berada di Jepang. Sebagian besar produk di pasar Tiongkok merupakan impor dari Jepang, tetapi perusahaan berencana meningkatkan produksi lokal di Tiongkok dan mengurangi ketergantungan pada Jepang secara bertahap.

Dengan bermitra dengan bisnis lokal, Mitsubishi Electric berharap dapat memperluas jajaran produknya dan lebih mudah memenuhi beragam kebutuhan pelanggan. Investasi terkait kecerdasan buatan juga sedang digalakkan untuk memastikan pesanan tetap stabil.

Otomatisasi pabrik menyumbang 20 persen dari laba operasi gabungan Mitsubishi Electric, menjadikannya salah satu bisnis inti perusahaan selain AC. 

Selain mengembangkan dan memproduksi perangkat otomatisasi pabrik seperti pengontrol yang dapat diprogram dan perangkat kontrol numerik komputer, perusahaan juga fokus pada layanan yang memanfaatkan data dari peralatan untuk meningkatkan efisiensi pabrik dan mengurangi emisi karbon.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya