Berita

Jumhur Hidayat/Ist

Politik

Jumhur Hidayat:

Penembakan PMI di Perairan Malaysia Kasus Extraordinary

SELASA, 28 JANUARI 2025 | 19:00 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat, menyampaikan keprihatinannya atas insiden penembakan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).

Jumhur menilai tindakan tersebut tidak semestinya terjadi, bahkan jika ada pelanggaran prosedural.

“Meski ada pelanggaran prosedural, itu tidak seharusnya berujung pada tindakan tembakan," ujar Jumhur seperti dikutip redaksi, Selasa 28 Januari 2025.

Jumhur menilai insiden ini sangat disayangkan karena terjadi bersamaan dengan kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Malaysia, di mana ia bertemu Perdana Menteri Anwar Ibrahim.

“Selama tujuh tahun saya melindungi pekerja kita, tidak pernah ada kasus seperti ini di perairan. Jadi ini seperti kasus extraordinary,"  tambahnya.

Menurut Jumhur, tindakan seperti ini seharusnya tidak terjadi meskipun ada dugaan kriminal. Kalau memang ada yang melanggar, lebih baik ditangkap saja dan dikurung atau karantina. 

"Tidak perlu sampai ada penembakan," katanya kembali menegaskan.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) juga menyerukan agar insiden ini diusut secara menyeluruh untuk menemukan kejelasan dan keadilan. 

“Saya tidak ingin berspekulasi, tetapi hal ini harus diselidiki secara menyeluruh. Jangan ada yang ditutupi,” tutupnya.

Kejadian penembakan terjadi pada Jumat 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 dini hari di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Insiden berawal dari patroli petugas APMM yang mendapati kapal yang membawa lima PMI berstatus tidak berdokumen melintas di wilayah tersebut. 

Akibat penembakan, satu orang PMI meninggal dunia, satu lainnya dalam kondisi kritis, dan tiga PMI lainnya dirawat di sejumlah rumah sakit di Selangor, Malaysia.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya