Berita

Kuasa Hukum Korban WNA di Bali, Mayor Jenderal (Purn) Syamsu Djalal/Istimewa

Hukum

Kasus Penculikan WNA di Bali Ancam Citra Indonesia di Mata Dunia

SELASA, 28 JANUARI 2025 | 13:37 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kasus penculikan dan penganiayaan yang menimpa seorang warga negara asing (WNA) asal Ukraina berinisial I (48), memasuki babak baru. Pihak korban berencana mengambil sejumlah langkah hukum dan upaya diplomatik agar kasus ini menemui titik terang.  

Pasalnya, sejak pelaporan 15 Desember 2024 lalu kepada pihak kepolisian Polresta Denpasar dan Polda Bali lima hari berselang, perkembangan kasus yang membuat korban menderita kerugian lebih dari Rp3 miliar tersebut masih mandek. Para pelaku hingga kini masih berkeliaran. 

"Mereka (pelaku ini) bandit internasional. Jika tidak ada penanganan serius, bisa merusak citra Bali. Termasuk kepolisian," ujar Kuasa Hukum korban, Mayor Jenderal (Purn) Syamsu Djalal dalam keterangan resminya, Selasa 28 Januari 2025. 

Alumnus Akmil 1965 itu menjelaskan bahwa kasus ini berawal saat korban hendak bertolak ke rumahnya kawasan  Kuta Selatan, Kabupaten Badung. 

Peristiwa terjadi 15 Desember sekitar pukul 13.15 WITA. Tiba-tiba, kendaraan yang ditumpanginya diadang dua mobil (depan dan belakang). Seketika, turun sekitar 5 orang dengan berpakaian serbahitam dan bersenjata, memukul dan memaksa korban masuk ke dalam mobil pelaku. 

"Tangan klien kami diborgol, diculik, kemudian disiksa. Mereka kepada korban mengaku kelompok kriminal dari Rusia dan Ukraina," ujar Syamsu. 

"Videonya jelas sekali. Kami memiliki video yang diambil di dashcam (depan dan belakang) mobil korban. Yang kami heran, dalam video para pelaku menggunakan rompi bertulisan 'Polisi'. Ini harus diusut tuntas, jangan sampai merusak nama nama baik Polri," lanjut mantan Komandan Pusat Polisi Militer itu.    

Dari penuturan korban, lanjut Syamsu, kliennya dan sopirnya sempat dibawa ke sebuah vila di kawasan Jimbaran, kemudian berpindah ke vila daerah Ubud. Pelaku lantas meminta korban membuka akses ponsel serta dompet crypto yang tersimpan di Binance. 

"Korban sempat tak mau memberikan akses. Tapi pelaku ini terus-terusan menyiksa, menyuntik leher dan melukai kepala korban. Begitu sudah dapat (aksesnya), pelaku mentransfer Bitcoin ke satu akun. Jika dirupiahkan totalnya Rp3,2 miliar," beber Syamsu. 

Korban Berhasil Kabur 

Dipaparkan Syamsu, korban berhasil kabur dari penculikan pada malam harinya lewat jendela vila. Kliennya dibantu warga sekitar vila sekaligus mengantarnya ke Polsek Ubud. 

"Jadi sempat ada debat dan saling bertengkar antara para pelaku. Situasi ini dimanfaatkan klien kami untuk kabur," cetus Syamsu. 

Adapun terkait pelaporan pada 20 Desember 2024 ke Polda Bali, hal tersebut dilakukan lantaran belum adanya perkembangan signifikan. 

"Sewaktu laporan pertama (ke Polisi) itu istrinya (yang melaporkan), inisialnya M. Kalau yang kedua langsung (korban) ke Polda (Bali)," tambah Syamsu. 

Bekas Danden POM Garnisun DKI Jakarta tersebut berharap proses penyidikan hukum kasus ini bisa masif.

"Ini bisa jadi sorotan dunia internasional, karena menyangkut warga asing dan Bali," tegas Syamsu. 

"Dalam waktu dekat kami akan mengirimkan surat kepada Presiden, LPSK, Komisi III DPR, Kapolri, dan Duta Besar Ukraina serta Rusia. Kami ingin kasus ini diusut tuntas," pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya