Berita

Presiden Uni Emirat Arab, Mohammed bin Zayed Al Nahyan/Net

Dunia

UEA Cari Jalan untuk Hindari Sanksi AS terkait Konflik Sudan

SENIN, 27 JANUARI 2025 | 13:35 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Uni Emirat Arab (UEA) sedang mengerahkan pelobi di Amerika Serikat untuk mencegah sanksi yang diusulkan akibat dukungannya terhadap perang saudara di Sudan. 

Menurut sumber-sumber diplomatik, langkah itu muncul seiring dengan peningkatan tekanan dari anggota parlemen AS yang menyoroti peran UEA dalam mendukung Pasukan Dukungan Cepat (RSF).  

Dikatakan bahwa UEA khawatir upaya anggota parlemen AS dapat mengarah pada pemberlakuan sanksi nyata, yang akan mencoreng reputasinya lebih lanjut. 


"UEA dengan cepat mengalokasikan sumber daya keuangan besar dan meluncurkan strategi politik, termasuk kampanye disinformasi, untuk melawan tekanan ini," ujar sumber yang dikutip dari Watan News pada Senin, 27 Januari 2025.

Senator Chris Van Hollen menegaskan bahwa UEA telah memasok senjata kepada RSF, yang terlibat dalam kejahatan perang terhadap warga sipil. 

"UEA adalah mitra penting di Timur Tengah, tetapi Amerika Serikat tidak dapat menutup mata terhadap perannya dalam membantu dan bersekongkol dengan penderitaan di Sudan," kata Van Hollen dalam sebuah pernyataan. 

Sementara Perwakilan Sara Jacobs dari Partai Demokrat mendesak pemerintah mengakhiri pasokan AS ke UEA untuk menangani konflik Sudan.

“Amerika Serikat memiliki kesempatan untuk mengakhiri perang ini dan menstabilkan Sudan dengan menahan pasokan senjata dari UEA," tegasnya. 

Laporan PBB pada Januari 2024 menyebutkan bahwa UEA memasok senjata ke RSF melalui landasan udara di Chad. Laporan ini diperkuat oleh pengamatan bahwa puluhan penerbangan dari UEA digunakan untuk mentransfer peralatan militer melintasi perbatasan.  

UEA dikenal sebagai pembeli utama senjata AS, termasuk dalam kesepakatan besar senilai 1,2 miliar dolar AS untuk rudal dan sistem peluncur roket. Namun, tekanan dari Kongres terus meningkat untuk membatasi penjualan ini. 

Seorang pejabat Barat mengakui bahwa banyak pihak di pemerintahan AS melihat Abu Dhabi sebagai "pemicu" perang di Sudan. Namun, perhatian pemerintah AS sering kali teralihkan, sehingga kurang memberikan tekanan serius terhadap UEA.  

Dengan meningkatnya sorotan internasional, hubungan diplomatik antara UEA dan AS menghadapi ujian berat, terutama terkait isu hak asasi manusia dan stabilitas regional.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya