Berita

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman/RMOL

Hukum

MAKI:

Sangat Aneh Citra Positif KPK di Atas Kejagung

MINGGU, 26 JANUARI 2025 | 12:05 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menanggapi hasil survei citra penegak hukum di awal tahun 2025 dengan menempatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tertinggi dibanding Kejaksaan Agung dan Kepolisian.

Boyamin melihat, ada anomali persepsi masyarakat atas hasil survei dari Litbang Kompas terhadap KPK yang mengalami kenaikan signifikan dari 60,9 persen pada September 2024 menjadi 72,6 persen di Januari 2025.

Sedangkan Kejaksaan Agung citra positifnya mencapai 70 persen dan Polri berada di posisi terakhir dengan 65,7 persen.

"Padahal, jika membandingkan prestasi dari ke tiga lembaga terdapat juga anomali. Sebab Kejaksaan Agung yang jarang melakukan operasi tangkap tangan (OTT), namun sekali sabet (OTT) terhadap mantan pejabat Mahkamah Agung Ricar Zarof dapat uang hampir Rp1 triliun,” kata Boyamin dalam keterangannya dikutip Minggu 26 Januari 2025.

Belum lagi diringkusnya empat hakim terkait bebasnya Ronald Tannur serta prestasi-prestasi besar non proyek dan suap seperti dalam kasus Timah, Asabri, dan Jiwasraya.

“Sementara Polri sukses mengawal dan mengamankan Pemilu termasuk Pilkada Serentak dan respons cepat atas perkara-perkara viral di masyarakat,” kata Boyamin.

Adapun KPK, kata Boyamin, masih sibuk dengan kontroversi lama dengan pimpinan baru yang belum lama dilantik. 

KPK juga belum menunjukkan prestasi mengungkap kasus- kasus besar, sedangkan OTT masih level kecil.

“Seperti perkara suap dan perkara perdagangan pengaruh dalam pengadaan atau proyek, perizinan dan promosi jabatan,” kata Boyamin.

Boyamin menilai kemungkinan naiknya citra KPK karena masyarakat melihat upaya KPK dalam menuntaskan perkara buron Harun Masiku dengan menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.

Sementara di sisi lain, kata dia, masyarakat belum melihat kegagalan KPK dalam melaksanakan tugasnya dalam pencegahan korupsi dengan masih banyaknya kebocoran anggaran negara.

KPK juga masih gagal dalam mensupervisi karena lembaga lain berprestasi nyatanya bukan atas dorongan koordinasi dari KPK. 

"Karena itu, MAKI terkejut, aneh dan terperanjat serta bingung atas penilaian masyarakat yang belum melihat prestasi secara menyeluruh dari lembaga penegak hukum,”  kata Boyamin.

Apalagi, kata Boyamin, MAKI telah lama mengawasi, mengawal dan bahkan sering melakukan gugatan praperadilan terhadap perkara-perkara mangkrak di ke tiga lembaga hukum tersebut.

“Maka dari ketiganya jika dipraperadilankan dalam kasus-kasus yang mangkrak, respon dari KPK  paling lemot dan terkesan tidak peduli seperti misalnya dalam kasus Bank Century,” kata Boyamin.

Oleh karena itu, tegas dia, masyarakat harus dicerdaskan dengan sosialiasi yang masif sehingga akan lebih obyektif dalam memberikan penilaian terhadap citra penegak hukum.

“Sehingga apapun hasil survei, semua lembaga penegak hukum tidak boleh kendor semangat, dan justru memacu prestasi yang lebih hebat. Masyarakat perlu diyakinkan dengan prestasi hebat yang berkesinambungan,” pungkas Boyamin.




Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya