Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin/TASS

Dunia

Putin Yakin jika Trump Menang pada 2020, Konflik Ukraina Tidak akan Terjadi

SABTU, 25 JANUARI 2025 | 10:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Konflik Ukraina kemungkinan besar akan bisa dihindari seandainya Donald Trump menang dari lawannya, Joe Biden pada pemilihan presiden AS tahun 2020.

Hal itu disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh jurnalis TV Rusia 1 Pavel Zarubin di Telegram pada Jumat, 24 Januari 2025.

"Saya tidak bisa tidak setuju dengannya bahwa jika dia menjadi presiden, jika kemenangannya tidak dicuri pada tahun 2020, mungkin krisis di Ukraina yang muncul pada tahun 2022 tidak akan terjadi,"  kata Putin, seperti dikutip dari RT, Sabtu 25 Januari 2025.

Hal ini senada dengan pernyataan Trump pada 2023 kepada pembawa acara radio Amerika Hugh Hewitt, di mana ia mengatakan bahwa konflik Ukraina tidak akan pernah terjadi jika pemilu AS tahun 2020 tidak dicurangi dan Biden tidak menggantikannya di Ruang Oval.

“(Putin) tidak akan pernah melakukannya (melakukan perang ke Ukraina), jika saja pemilu AS tidak dicurangi. Pemilu itu dicurangi dan dicuri. Jika pemilu itu tidak dicurangi, jika saya jadi presiden, saat ini tidak akan ada jutaan orang yang mati,” menurut transkrip wawancara.

Trump, yang baru dilantik kembali pada 20 Januari 2025, tidak pernah mengakui kekalahannya dalam pemilu 2020, meskipun pengadilan gagal menemukan bukti kecurangan pemilu.

Partai Demokrat menuduh Trump menghasut kerusuhan di Capitol Hill dan memakzulkannya pada 2021. Trump membantah melakukan kesalahan apa pun, dan menepis tuduhan tersebut sebagai “perburuan penyihir.”

Ia secara konsisten menuduh pemilu 2020 dirusak oleh berbagai pelanggaran, dan bahwa ia kalah meskipun memperoleh 10 juta suara lebih banyak daripada Biden.

Pada Juni 2021, Putin mengkritik tanggapan pemerintah AS terhadap kerusuhan Capitol, menuduhnya menerapkan standar ganda.

Putin berpendapat bahwa meskipun Washington mengutuk tindakan keras terhadap protes antipemerintah di luar negeri, toh pemerintahan AS justru mengadili warganya sendiri yang menyatakan perbedaan pendapat politik.

“Mereka bukan sekadar gerombolan perampok dan perusuh. Orang-orang itu datang dengan tuntutan politik,” kata Putin saat itu.

Populer

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

TNI dan Satgas PKH Garda Terdepan Tegakkan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:30

Rumah Ridwan Kamil Digeledah Pertama di Kasus bank bjb, Ini Sebabnya

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:24

Kelakar Prabowo Soal Jaksa Agung yang Absen di Bukber Rektor

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:15

KPK Sita Deposito Hingga Bangunan di Kasus Korupsi bank bjb

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:51

Legislator PDIP Usul Pembentukan Kamar Khusus Pajak di MA

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:35

Terus Bertumbuh, Ketua Komisi VI Apresiasi Kinerja Antam

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:09

Hormati KPK, bank bjb Pastikan Kegiatan Bisnis Tetap Jalan

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:08

Pejabat bank bjb dan Agensi Sepakat Markup Iklan, Begini Modusnya

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:07

Sri Mulyani: Penurunan Penerimaan Pajak Tak Perlu Didramatisasi

Kamis, 13 Maret 2025 | 17:58

Perdana Prabowo Undang Rektor Seluruh Indonesia ke Istana

Kamis, 13 Maret 2025 | 17:54

Selengkapnya