Berita

Prabowo Subianto saat tiba di India (Foto: tangkapan layar)

Bisnis

Prabowo Tamu Kehormatan India, IHSG Merah Merona

SABTU, 25 JANUARI 2025 | 05:25 WIB | OLEH: ADE MULYANA

MOMENTUM positif dari sentimen Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya mulai terasa. Laporan terkini menyebutkan Trump mulai meluncurkan serangkaian kebijakan pentingnya beberapa hari usai dilantik. Salah satu kebijakan pentingnya yang kali ini disorot pelaku pasar adalah penurunan suku bunga.

Trump saat berbicara dalam forum ekonomi dunia, World Economic Forum (WEF) menyatakan keinginannya untuk mendorong penurunan suku bunga. Tekad Trump yang disampaikan secara online tersebut kemudian dengan cepat disambar pelaku pasar di bursa saham Wall Street dengan menggelar aksi akumulasi.

Akibat aksi akumulasi tersebut bahkan membuat indeks S&P500 mencetak rekor tertingginya sepanjang sejarah pada sesi perdagangan Kamis yang berakhir Jumat dini hari waktu Indonesia Barat. Indeks S&P500 tercatat menutup sesi dengan melonjak 0,53 persen di 6.118,71. Sedang Indeks DJIA melambung curam 0,92 persen dengan berakhir di 44.565,07 dan Indeks Nasdaq naik moderat 0,22 persen di 20.053,68.


Pelaku pasar terkesan mencoba mengapresiasi pernyataan positif Trump menyangkut suku bunga, namun tetap kesulitan untuk mencetak lonjakan Indeks lebih tinggi. Situasi dan bekal positif dari Wall Street yang sesungguhnya tak terlalu meyakinkan ini kemudian mencoba dilanjutkan di sesi perdagangan penutupan pekan ini di Asia, Jumat 24 Januari 2025. Pantauan memperlihatkan, sikap pelaku pasar di Asia yang masih berupaya mengikuti jejak optimis dari Wall Street namun gagal untuk membukukan gerak penguatan yang stabil dan signifikan.

Pantauan RMOL memperlihatkan, kinerja Indeks di Asia yang cenderung mixed di sesi perdagangan sore setelah membuka sesi pagi dengan seragam di zona hijau. Hingga sesi perdagangan sore ditutup, Indeks Nikkei di bursa saham Jepang flat atau turun sangat tipis 0,07 persen di 39.931,98. Sedangkan Indeks KOSPI (Korea Selatan) mengakhiri sesi dengan naik tajam 0,85 persen di 2.536,8 dan indeks ASX200 (Australia) menguat moderat 0,36 persen di 8.408,9.

Kinerja positif yang kurang meyakinkan di Asia kemudian membuat pelaku pasar di Jakarta kesulitan untuk bangkit dari tekanan jual yang telah mendera sejak sesi perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya  konsisten menjejak zona pelemahan moderat di sepanjang sesi perdagangan, setelah sempat membuka sesi pagi dengan penguatan terbatas. Gerak turun IHSG terlihat kian dalam menjelang penutupan sesi perdagangan sore.

Laporan juga menyebutkan, sikap investor di Jakarta yang mencoba mengikuti perkembangan terkini dari sentimen domestik yang kurang signifikan. Sentimen tersebut datang dari kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke India sebagai tamu kehormatan. Laporan lebih jauh juga menyebutkan kunjungan Presiden Prabowo yang akan membahas serangkaian masalah strategis bersama Perdana Menteri India, Narendra Modi.

Namun secara keseluruhan, sikap pelaku pasar di Jakarta gagal melanjutkan optimisme yang sebelumnya mengangkat Indeks Wall Street. Kinerja IHSG terkesan kukuh terjebak di rentang terbatas di sepanjang sesi. IHSG kemudian menutup sesi dengan turun tajam  0,92 persen di 7.166,05 yang sekaligus merupakan titik terendahnya hari ini.

Pantauan dari jalannya sesi perdagangan menunjukkan, kinerja IHSG yang juga tercermin dalam pola gerak saham unggulan yang bervariasi. Sejumlah saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan menutup sesi dengan gerak turun, seperti: BBRI, BBCA, BMRI, BBNI, ADRO, ASII, PGEO, TLKM, BBTN, SMGR dan UNTR.

Sementara empat saham unggulan  mampu mengakhiri sesi dengan positif, seperti: JPFA, INDF, ICBP dan CPIN.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya