Smelter Merah Putih Ceria di Kolaka, Sulawesi Tenggara/Ist
Smelter ‘Merah Putih’ PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) siap menghasilkan green nickel product yang akan diserap oleh pasar global.
Smelter yang akan disokong energi bersih dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) ini akan segera beroperasi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Saat ini Ceria Group yang berstatus sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Objek Vital Nasional (Obvitnas) sedang dalam tahap akhir
commissioning smelter Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan persiapan konstruksi High-Pressure Acid Leach (HPAL).
PSN ini diharapkan menjadi salah satu barometer hilirisasi komoditas nikel sebagaimana diamanatkan Presiden Prabowo Subianto dalam Keputusan Presiden (Keppres) 1/2025 tentang Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional.
"Kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada manajemen PT Ceria Nugraha Indotama yang selama ini bekerja menjalankan tanggung jawab dan amanahnya sebagai PSN," kata Sekda Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio, Jumat, 24 Januari 2025.
Asrun menjelaskan, progres PSN smelter ‘Merah Putih’ Ceria cukup signifikan dan mendekati rampung. Ia optimis Smelter RKEF Ceria akan segera beroperasi penuh pada April 2025.
Selain progres konstruksi smelter, Asrun Lio juga mengapresiasi penggunaan energi bersih smelter Ceria Group yang bersumber dari PLTA Bakaru dan telah bersertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC).
Ia juga menyaksikan langsung keberadaan Pembangkit Listrik Terapung atau Barge Mounted Power Plant (BMPP) berkapasitas 2 x 60 MW yang telah bersandar di Terminal Khusus Wolo. Adapun, BMPP ini sudah terkoneksi dengan jaringan PLN Kolaka untuk menjaga keandalan dan stabilitas listrik smelter Ceria Group.