Berita

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani dalam diskusi panel “Leading the Way: A Path to the Vision of Golden Indonesia 2045” di Paviliun Indonesia pada gelaran World Economic Forum (WEF) 2025/Ist

Bisnis

Rosan Beberkan Strategi RI Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

JUMAT, 24 JANUARI 2025 | 11:43 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, membeberkan strategi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. 

Hal ini disampaikan Rosan dalam diskusi panel bertajuk “Leading the Way: A Path to the Vision of Golden Indonesia 2045” di Paviliun Indonesia pada gelaran World Economic Forum (WEF) 2025..

Dalam paparannya, Rosan menekankan pentingnya hilirisasi berbagai komoditas unggulan sebagai kunci mendorong pertumbuhan ekonomi. 


"Hilirisasi sangat penting karena dalam dua hingga tiga tahun terakhir, investasi dari sektor ini menyumbang sekitar 22-23 persen dari total investasi di Indonesia," ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima Jumat 24 Januari 2025.

Rosan juga menunjukkan keberhasilan hilirisasi melalui peningkatan nilai ekspor nikel, di mana pada 2017 nilai ekspor nikel hanya 3,3 miliar Dolar AS. Namun, pada 2024, produk turunan nikel yang diolah di dalam negeri itu berhasil mencatatkan nilai ekspor hingga 30,4 miliar Dolar AS. 

"Di saat yang sama, kami juga menciptakan lebih banyak tenaga kerja berkualitas di Indonesia,”tuturnya.

Ia menambahkan, kebijakan pemerintah untuk membatasi ekspor nikel mentah telah mendorong industrialisasi dalam negeri, membuka peluang investasi, dan mendukung pembangunan sektor hijau. 

Potensi energi hijau Indonesia, seperti tenaga surya, angin, gelombang air laut, hidro, dan geotermal, disebut Rosan mencapai hingga 3.700 gigawatt. Selain itu, peluang investasi di sektor hilirisasi perikanan, seperti pengolahan rumput laut, kata Rosan turut menjadi fokus pemerintah.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Bappenas, Febrian Alphyanto Ruddyard menyoroti peluang besar di tahun ini bagi Indonesia. Menurutnya, momentum bonus demografi yang mencapai puncaknya pada 2025 harus dimanfaatkan dengan optimal.

“2025 sangat penting bagi Indonesia, ini tidak hanya centennial (periode 100 tahunan), tapi di periode ini Indonesia juga akan memiliki bonus demografi yang jika tidak dimanfaatkan dengan baik, kita tidak akan pernah memiliki kesempatan serupa lagi,” katanya.

Febrian menjelaskan bahwa pemerintah telah merancang strategi transformasi nasional berbasis tiga pilar: sosial, ekonomi, dan pemerintahan. Di bidang sosial, pemerintah fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan berbasis STEAM (science, technology, engineering, art, and mathematics) dan penguatan pendidikan vokasi.

Dari sisi ekonomi, pemerintah menciptakan sektor-sektor penggerak pertumbuhan baru, seperti industri hijau dan ekonomi digital. Sementara itu, transformasi pemerintahan diarahkan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui penyederhanaan regulasi, termasuk penerapan Omnibus Law.

Strategi ini, kata Febrian, diperkuat dengan delapan prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, di antaranya peningkatan produktivitas sektor agrikultur, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta percepatan transformasi digital dan investasi energi terbarukan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya