Berita

Tangkapan layar Ahmad Khozinudin pada akun Youtube Abraham Samad Speak Up/Repro

Nusantara

Dipertanyakan, Menteri KP Bawahan Prabowo Atau Oligarki?

RABU, 22 JANUARI 2025 | 21:49 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Sikap dari Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono atas keberadaan pagar laut Tangerang memunculkan pertanyaan mengenai siapa pimpinan yang dipatuhinya. Pernyataannya yang terkesan keberatan atas pembongkaran pagar laut oleh TNI AL atas instruksi Presiden Prabowo Subianto dinilai menjadi bentuk ketidakpatuhannya kepada Presiden selaku pimpinan.


“Saya jadi bertanya, atasan dari Sakti Wahyu Trenggono itu siapa? Apakah Prabowo atau Jokowi, apakah Prabowo atau Aguan, apakah Prabowo atau Anthony Salim? Kalau atasan dia Prabowo Subianto, harusnya patuhi instruksi Prabowo Subianto, mendukung TNI AL,” kata Ahmad Khozinudin salah seorang laywer yang menggugat keberadaan Pagar Laut Tangerang, Ahmad Khosinudin saat berbicara pada diskusi di akun Youtube, Abraham Samad Speak Up, dilihat redaksi, Rabu, 22 Januari 2025.


Ahmad Khozinudin mengatakan, komplain pembongkaran dengan dalih nantinya pagar tersebut dibutuhkan sebagai barang bukti merupakan pembodohan.
"Emang bambu itu semua mau dihadirkan di pengadilan, sampel aja cukup, kita mau dibodohin," ungkapnya.
Menurutnya, kehadiran TNI AL dalam membongkar pagar laut atas instruksi Presiden Prabowo Subianto sudah menggambarkan kehadiran negara atas ketidakadilan penguasaan laut bagi masyarakat Indonesia. Dalam hal ini, TNI AL dan Prabowo Subianto sudah memperlihatkan keberpihakan mereka terhadap rakyat. Hal yang berbeda dengan sikap para pejabat yang memunculkan pernyataan untuk mengulur waktu pembongkaran pagar laut.
“Saya tidak termasuk yang euforia kehadiran TNI AL. Kasihan tentara kita yang didesain bertempur justru digunakan untuk mencabut bambu. Itu ditanam escavator, berapapun kekuatannya tidak mampu mencabut. Harusnya TNI AL itu hanya mengawal eskavator mencabut. Cuma saya lihat itu, untuk memenuhi harapan rakyat, bahwa negara hadir. Itu melegakan juga. Tapi ini masih mencoba skenario lain, agar pagar ini dipertahankan. Kalau pakai eskavator kan cepat, terbukti dengan munculnya pernyataan menteri KKP tadi,” pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya