Berita

Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono/RMOL

Bisnis

Stop Impor, Bulog Genjot Penyerapan Gabah dan Beras Petani

RABU, 22 JANUARI 2025 | 16:49 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Perum Bulog berkomitmen menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyetop impor serta melakukan penyerapan gabah dan beras petani dalam negeri.

Hal ini disampaikan Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono, dalam acara jumpa pers di Bulog Corporate University, Jakarta Selatan, Rabu 22 Januari 2025.

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp6.500 per Kg sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP)


Bulog tetap akan menerima gabah dengan kualitas di bawah standar, namun dengan penyesuaian harga (rafaksi). Sementara itu, harga beras di gudang Bulog ditetapkan Rp12.000 per kg .

"Pada 2025, rencana pengadaan dalam negeri sebesar 3 juta ton," kata Wahyu.

Dalam membeli gabah dan beras dari petani, Bulog mengikuti kualitas dan harga yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), termasuk mempertimbangkan rafaksi harga.

Untuk merealisasikan target ini, Bulog menggandeng berbagai asosiasi seperti Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) serta Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia guna memastikan pengadaan berjalan lancar.

Wahyu menekankan bahwa Bulog tidak dapat bekerja sendiri dan memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, petani, serta kelompok tani (Gapoktan).

“Pengadaan beras ini harus dilakukan secara kolektif dengan tetap menjaga kualitas," jelas Wahyu.

Untuk mempercepat pengadaan, Bulog telah menyiapkan beberapa strategi, mulai dari membentuk posko pengadaan dan memasang spanduk di lokasi mitra pengadaan.

Lalu mengeluarkan surat pernyataan komitmen pengadaan gabah dan beras sesuai HPP dan rafaksi harga serta mengumpulkan bukti pembelian berupa nota resmi kepada petani.

Dengan adanya kerjasama lintas sektor dan strategi yang telah dirancang, Wahyu optimistis bahwa target pengadaan dalam negeri sebesar 3 juta ton dapat tercapai.

“Kita harus bekerja sama untuk memastikan petani sejahtera, stok pangan nasional aman, dan Indonesia mandiri tanpa perlu impor beras,” pungkas Wahyu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya