Berita

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding/RMOL

Politik

Menteri P2MI Terus Upayakan Pembebasan WNI di Myanmar

RABU, 22 JANUARI 2025 | 14:59 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) terus berupaya menyelamatkan empat orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang dikabarkan disekap dan disiksa di Myanmar. 

Hal itu ditegaskan Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, kepada wartawan seusai rapat dengan Komisi IX DPR RI, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 22 Januari 2025. 

“Yang di Myanmar kita usahakan terus mencoba membebaskan,” kata Karding. 

Namun demikian, untuk alasan keamanan, Karding enggan menyampaikan cara-cara yang dilakukan oleh KP2MI dalam mengevakuasi WNI yang mengalami penyiksaan di Myanmar tersebut. 

“Tentu saya tidak bisa menyampaikan caranya karena itu akan berpengaruh pada mereka nanti,” tuturnya.

Karding memastikan kementeriannya terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait dan berjuang sekuat tenaga untuk membebaskan WNI di Myanmar. 

“Pasti kami koordinasi dengan Kemenlu, atasan kepolisian, atasan tahanan, semua sumber daya yang ada di luar kita konsolidasikan termasuk mendorong ada diplomasi dengan pihak militer Thailand yang menguasai daerah perbatasan,” demikian Karding.

KP2MI telah melakukan koordinasi dan monitoring dengan Kemlu merespons video viral di media sosial yang memperlihatkan empat orang WNI yang disekap dan disiksa di Myanmar. 

“Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri terkait hal ini,” kata Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, kepada RMOL, Sabtu, 18 Januari 2025. 

Christina mengungkapkan, berdasarkan hasil pendalaman diketahui para WNI dalam video berada di Hpa Lu, Myawaddy, daerah perbatasan Myanmar dengan Thailand. 

“Diduga mereka dipekerjakan sebagai scammer oleh perusahaan penipuan daring  di sana,” ungkap politikus Golkar ini.

Christina menambahkan, meskipun lokasinya sudah terdeteksi namun masih ada kendala untuk mengadvokasi empat WNI tersebut. Pasalnya, selain terpencil, wilayah Myawaddy merupakan daerah konflik antara kelompok etnis bersenjata dengan militer Myanmar. 

Namun demikian, Christina memastikan bahwa kementeriannya dengan Kemlu terus berkoordinasi dan mencari solusi agar dapat membebaskan 4 WNI yang disekap di Myanmar dengan selamat. 

“Semoga segala hal yang tengah diupayakan Kemlu membawa hasil baik bagi WNI kita agar mereka bisa secepatnya kembali ke Tanah Air. Kami terus berkoordinasi,” demikian Christina.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya