Berita

Presiden Prabowo Subianto/RMOL

Politik

Hasil Survei Litbang Kompas Bukti Prabowo Sukses Memukau Publik

RABU, 22 JANUARI 2025 | 05:20 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Tingkat kepuasan publik berdasarkan survei Litbang Kompas yang mencapai angka 80,9 persen kepada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bukti kesuksesan program dan gebrakan dalam 100 hari kerja.

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menilai bahwa Prabowo adalah sosok pemimpin yang berbicara dan bertindak sesuai janji. 

“Prabowo disebut berhasil memukau publik dengan beberapa program inovatifnya, seperti pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga yang berulang tahun, makan bergizi gratis, pemutihan utang untuk UMKM, nelayan, dan petani, serta penghentian impor komoditas seperti jagung, garam, gula, dan beras. Selain itu, program pembangunan tiga juta rumah rakyat dan subsidi 50 persen biaya listrik juga menjadi sorotan utama,” ujar Jerry dalam Webinar P3S bertajuk “Menelisik 100 Hari Kerja Kabinet Prabowo-Gibran” pada Selasa, 21 Januari 2025.

Ia juga mengapresiasi kinerja beberapa menteri Kabinet Merah Putih (KMP) yang sudah bekerja dengan baik buat visi-misi Prabowo-Gibran. 

Di antaranya Menteri Luar Negeri, Sugiono; Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono; Menteri Pertanian, Amran Sulaiman; Menteri Kebudayaan, Fadli Zon dan Menteri PPMI Abdul Kadir Karding. 

“Mereka dapat dikatakan menunjukkan kinerja yang cukup solid dalam 100 hari pertamanya,” jelas Jerry.
 
Sementara itu, pakar politik Reza Haryadi menilai respons positif ini mencerminkan keberhasilan program-program yang dianggap pro-rakyat. 

Namun, ia juga mencatat bahwa beberapa kebijakan strategis di masa lalu, seperti proyek strategis nasional (PSN) dan proyek pagar laut yang kontroversial, masih menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah.

“Hari ini saya kira menimbulkan berbagai macam apa namanya sentimen publik semisal tentang kebijakan PSN misalkan yang dikaitkan dengan munculnya pagar laut yang katanya misterius jadi memang agak aneh,” ucapnya.

Di sisi lain, tantangan ekonomi menjadi catatan penting bagi pemerintahan Prabowo. Pakar ekonomi Fithra Faisal mengungkapkan, masalah struktural seperti penurunan kelas menengah sebanyak 9,5 juta orang sejak 2019 menjadi pekerjaan rumah besar. 

Ia juga menyoroti pertumbuhan ekonomi yang stagnan, di mana konsumsi belum mampu melampaui angka 5 persen.

Sedangkan Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan juga memperingatkan potensi krisis fiskal jika pemerintah tidak mengelola rasio utang dan penerimaan pajak dengan cermat. 

Menurutnya, dengan rasio pajak hanya sekitar 9 persen, Anthony menyebut ada risiko kenaikan pajak yang dapat membebani masyarakat.

“Saya kira hasil penerimaan pajak ini di tahun 2005 ini akan turun dengan tingkat belanja sama makan mau tidak mau harus tambahan pinjaman yang lebih mengkhawatirkan bunga pinjaman mencapai 24 persen dari perpajakan dari kemampuan fiskal sangat rentan,” tuturnya.

Direktur Rumah Politik Fernando Emas menilai bahwa Prabowo perlu menjauhkan diri dari bayang-bayang pemerintahan sebelumnya. Salah satu isu yang menjadi perhatian dan harapan publik ialah pertemuan antara Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri. Hingga kini hal itu belum juga terwujud.

“Terkait bagaimana sikap Pak Pak Prabowo terkait dengan anggapan masyarakat bahwa beliau itu sampai saat ini masih di bawah bayang-bayang Pak Jokowi. Pak Prabowo harus memiliki sikap yang jelas,” pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya