Berita

Presiden AS Donald Trump setelah menandatangani perintah eksekutif di dalam Capital One Arena, di Washington, AS, pada Senin, 20 Januari 2025/Net

Dunia

Hari Pertama Menjabat, Trump Ubah Kebijakan soal Tepi Barat

SELASA, 21 JANUARI 2025 | 11:47 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Setelah resmi dilantik, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan sejumlah kebijakan yang bertolak belakang dengan pendahulunya, Joe Biden. 

Situs web Gedung Putih yang baru pada Senin, 20 Januari 2025,  mengumumkan keputusan Trump membatalkan Perintah Eksekutif 14115 yang dikeluarkan pada 1 Februari 2024. 

Keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah Biden itu mengesahkan pengenaan sanksi tertentu terhadap para pemukim Israel ya g dinilai merusak perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Tepi Barat.

"Trump memutuskan mencabut sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintahan Biden sebelumnya terhadap kelompok pemukim Israel sayap kanan dan individu yang dituduh terlibat dalam kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat Reuters.

Keputusan Trump jelas bertentangan dari tindakan mantan Presiden Biden yang telah menjatuhkan sanksi kepada banyak individu dan entitas pemukim Israel, membekukan aset mereka di AS, dan secara umum melarang warga Amerika untuk bertransaksi dengan mereka.

Biden menjatuhkan sanksi tersebut di tengah perang Gaza dan peningkatan kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Sejak perang Timur Tengah 1967, Israel telah menduduki Tepi Barat Sungai Yordan, yang diinginkan Palestina sebagai bagian dari pembentukan negara merdeka. 

Israel telah membangun permukiman Yahudi di sana yang dianggap ilegal oleh sebagian besar negara. Israel membantah hal ini dan mengutip hubungan historis dan Alkitabiah dengan tanah tersebut.

Pendekatan Trump terhadap permukiman sangat berbeda. Selama masa jabatan pertamanya pada tahun 2019, Trump telah meninggalkan posisi AS yang telah lama dipegang bahwa permukiman itu ilegal sebelum dipulihkan oleh Biden.

Israel Ganz, ketua dewan pemukim utama Yesha yang memiliki hubungan dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada bulan Oktober 2024 memperkirakan sanksi pada penduduk Yahudi akan dicabut jika Trump menang.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya