Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

WHO Sebut Pemulihan Sistem Kesehatan Gaza Butuh Rp163 Triliun

SABTU, 18 JANUARI 2025 | 23:19 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan biaya pemulihan sistem kesehatan di Gaza yang hancur akibat konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas mencapai 10 miliar Dolar AS atau sekitar Rp163 triliun.

Perwakilan WHO untuk Palestina, Rik Peeperkorn mengatakan pemulihan itu memerlukan waktu lima hingga tujuh tahun ke depan dengan rekonstruksi tahap awal untuk sektor kesehatan di Gaza sekitar 3 miliar Dolar AS (Rp49 triliun).

"Kerusakan di Gaza sangat besar. Saya belum pernah menyaksikan kehancuran seperti ini sepanjang hidup saya," ungkapnya, seperti dilaporkan CNA, Sabtu 18 Januari 2025.


Saat ini, WHO melaporkan bahwa kurang dari separuh rumah sakit di Gaza masih beroperasi. Kondisi ini semakin memperburuk akses layanan kesehatan bagi warga yang terdampak.

Sementara itu, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyambut positif pengumuman gencatan senjata antara Israel dan Hamas, meski dengan kewaspadaan. 

"Kami lega mendengar kabar ini, tetapi kami juga harus berhati-hati karena harapan palsu pernah terjadi sebelumnya. Jika kedua pihak berkomitmen, gencatan senjata harus segera dimulai," ujarnya.

Tedros juga menegaskan bahwa perdamaian merupakan langkah terbaik untuk menciptakan kondisi pemulihan, baik bagi Gaza maupun Israel.   

"Obat terbaik adalah perdamaian. Mari kita mulai proses penyembuhan ini demi kepentingan bersama," tambahnya.

WHO berkomitmen memperluas bantuan kemanusiaan ke Gaza, tetapi Peeperkorn mengingatkan bahwa hambatan keamanan dan politik harus segera diatasi untuk memperlancar distribusi bantuan. 

"Kami membutuhkan akses cepat, aman, dan tanpa hambatan untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat menjangkau seluruh wilayah Gaza," tegasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya