Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Surplus Perdagangan RI 2024 Lebih Rendah karena Tren Harga Komoditas Global

SABTU, 18 JANUARI 2025 | 07:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Neraca perdagangan mencatatkan surplus 31,04 miliar Dolar AS sepanjang 2024. 

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan tren positif tersebut menjadi kabar baik di awal 2025. 

"Capaian ini juga memperkuat optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen dapat tercapai pada tahun 2024," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam keterangannya yang  dikutip Sabtu 18 Januari 2025.

Surplus perdagangan ini sebetulnya lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 36,89 miliar Dolar AS. Pelemahan itu dipengaruhi oleh tren moderasi harga komoditas global pada tahun lalu. 

Namun, menurut Febrio, kinerja volume perdagangan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, baik dari sisi ekspor maupun impor.

Kendati nilai surplus menurun, kinerja volume perdagangan menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, baik ekspor maupun impor.

Total nilai ekspor tercatat mencapai 264,70 miliar Dolar AS, meningkat 2,29 persen (yoy). Volume ekspor pun meningkat sebesar 5,37 persen yoy.

Peningkatan kinerja ekspor tersebut utamanya didorong oleh ekspor nonmigas, khususnya dari sektor industri pengolahan, yang memberikan kontribusi signifikan sebesar 74,25 persen terhadap total ekspor.

Besarnya kontribusi industri pengolahan ini disebut mencerminkan geliat positif industri manufaktur.

Sementara komoditas ekspor unggulan sepanjang tahun 2024 didominasi oleh bahan bakar mineral (HS27), lemak dan minyak nabati (HS15), dan besi dan baja (HS72), dengan porsi masing masing sebesar 15,94 persen, 10,78 persen, dan 10,37 persen terhadap total ekspor nonmigas Indonesia.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya