Berita

Empat WNI disekap di Myanmar/RMOL

Politik

KBRI Kesulitan Bebaskan 4 WNI Disekap di Myanmar, DPR: Ini Tantangan Kemenlu

JUMAT, 17 JANUARI 2025 | 22:06 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisi I DPR RI merepons viralnya video di media sosial yang memperlihatkan empat orang Warga Negara Indonesia (WNI) mengaku disekap dan disiksa di Myanmar. 

Anggota Komisi I DPR RI fraksi PKS, Sukamta, mengungkapan bahwa kasus tersebut sudah terjadi sejak Agustus 2024 silam. Bahkan dirinya sempat mengadvokasi empat WNI tersebut. 

"Ini kasus sudah lama mas. Saya sudah advokasi sejak bulan Agustus tahun lalu, melalui Kemlu RI," kata Sukamta kepada wartawan, Jumat 17 Januari 2025. 


Legislator PKS ini menuturkan, bahwa terdapat kendala untuk mengadvokasi empat WNI tersebut. Meskipun, sudah ditemukan keberadaannya. Hanya saja lokasinya berada di wilayah dikuasai lawan pemerintahan Myanmar yang hingga masih konflik. 

"Sehingga sampai saat ini KBRI di sana belum berhasil memulangkan yang bersangkutan," kata Sukamta. 

Atas dasar itu, Sukamta mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) agar mencari cara untuk bisa memulangkan empat WNI yang disekap tersebut ke Tanah Air. 

"Ini tantangan bagi Kemlu untuk mendapatkan jalan bagi pemulangan yang bersangkutan. Semoga segera ketemu. Setahu saya mereka terus berusaha. Semoga agar ada jalan," tandasnya. 

Sebelumnya, beredar potongan video di media sosial yang memperlihatkan sebanyak 4 (empat) orang Warga Negara Indonesia (WNI) mengaku sedang disekap dan disiksa di Myanmar.

Dalam video yang diunggah akun TikTok @panglimaaryaduta itu, mereka tempat merintih meminta pertolongan Presiden RI Prabowo Subianto.

Salah seorang dari mereka ialah mantan Anggota DPRD Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dan bernama Robiin. 

"Kepada Bapak Prabowo, Presiden baru kami, tolong kami Pak di Myanmar, kami disekap, disiksa, tolong Pak, tolong Pak," ujar Robiin dalam video itu, dikutip Rabu 15 Januari 2025. 

"Kami disekap, disiksa, setrum, tolong Pak, kami sudah tidak kuat di sini Pak, ini udah dua tahun, semua tertekan, Pak," kata Robiin. 

Robiin menjelaskan 3 WNI lainnya yang berasal dari Kalimantan, Bekasi, dan Semarang.

“Kami sudah tidak kuat di sini Pak. Ini sudah dua tahun. Semua ketakutan. Tolong Pak, Segera Pak, segera Pak, Bapak Prabowo, pimpinan DPR semua, orang-orang hebat Indonesia, tolong kami," ujarnya lirih. 

Sepanjang video, wajah mereka terlihat tertekan dengan dahi dikerutkan. Suara Robiin pun juga lirih seperti mau menangis.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya