Kepolisian kehakiman di kota Taourirt, timur laut Maroko, berhasil menangkap seorang individu yang teridentifikasi memiliki ideologi ekstremis organisasi teroris ISIS.
Menurut keterangan yang diterima pada Jumat, 17 Januari 2025, keberhasilan operasi penangkapan itu didukung oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Teritorial (DGST).
"DGST terus memperkuat upaya melawan ancaman terorisme dan menjaga stabilitas Kerajaan Maroko, seperti disebutkan dalam siaran pers dari Biro Investigasi Yudisial Pusat (BCIJ)," bunyi pernyataan tersebut.
Pelaku, yang bekerja sebagai guru di desa Sidi Chafi, provinsi Taourirt, diduga terlibat dalam aktivitas yang mengancam keamanan nasional.
Dikatakan bahwa saat penggeledahan di kediaman tersangka, pihak berwenang menemukan sejumlah bahan kimia yang dicurigai digunakan untuk pembuatan alat peledak rakitan.
"Barang-barang tersebut meliputi botol berisi asam klorida, hidrogen peroksida, dan seng sulfat, yang telah diserahkan untuk pemeriksaan forensik," papar pihak Kerajaan Maroko.
Selain itu, ditemukan pula senjata tajam berbagai ukuran, telepon seluler, dan perangkat elektronik lainnya.
Berdasarkan temuan awal, tersangka diketahui telah mempelajari cara pembuatan bahan peledak dan menggunakannya untuk mempersiapkan rencana teroris yang bertujuan menyebabkan kerugian besar pada individu serta mengganggu ketertiban umum.
Saat ini, terduga anggota ISIS berada dalam tahanan BCIJ untuk pemeriksaan lebih lanjut di bawah pengawasan kantor kejaksaan terorisme.
Penangkapan ini menyoroti komitmen pemerintah Maroko dalam melindungi keamanan nasional melalui upaya pencegahan dini terhadap ancaman terorisme.
Operasi ini juga menjadi pengingat pentingnya peran intelijen dan kolaborasi antarlembaga dalam menjaga stabilitas serta mencegah tindakan ekstremis yang membahayakan masyarakat.