Berita

Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan/RMOL

Politik

Jika Pilkada Diambilalih DPRD, Eksistensi Bawaslu Daerah Terancam

KAMIS, 16 JANUARI 2025 | 15:19 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kewenangan pemilihan kepala daerah (pilkada) kalau akhirnya diberikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), diperkirakan bakal mengancam eksistensi Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) daerah.

Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan mengamati, wacana pilkada dialihkan kepada DPRD berbarengan dengan wacana meng-adhoc-kan kelembagaan Bawaslu Kabupaten/Kota.

"Karena ada acaman tadi ya, kalau pilkadanya oleh DPRD, bisa-bisa Bawaslu di tingkat daerah itu menjadi adhoc," ujar Yusak kepada RMOL, pada Kamis, 16 Januari 2025.


Calon doktor politik Universitas Nasional itu memandang, alasan mengalihkan pilkada dengan sistem proporsional terbuka menjadi proporsional tertutup, tidak cukup kuat.

"Argumentasinya adalah, pilkada langsung biayanya lebih mahal. Tapi menurut saya belum tentu juga," tuturnya.

Menurut Yusak, persoalan anggaran tidak bisa dijadikan alasan partai politik (parpol) atau elite politik, dengan beralasan masalah politik uang makin marak.

Justru, Yusak meyakini praktik politik uang akan tetap ada ketika DPRD menjadi pihak yang berwenang memilih kepala daerah.

"Ya kalau dipilih oleh DPRD, katakanlah dia cuma butuh suara separuhnya ya, misalnya butuh 30 suara. Ya bisa saja harga 1 suara bisa 1 miliar, sama saja sebetulnya kan," bebernya. 

Oleh karena itu, Yusak meyakini jika hak masyarakat memilih langsung kepala daerah dioper ke DPRD, akan menimbulkan dampak pada kelembagaan Bawaslu.

"Efeknya sangat dahsyat. Jadi sepanjang pemilihannya masih langsung oleh rakyat, menjadi tidak urgen kalau desain kelembagaan Bawaslu di tingkat daerah ini di-adhoc-kan," demikian Yusak. 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya