Berita

Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra/Net

Dunia

PM Thailand Nyaris Jadi Korban Penipuan Via Telepon

KAMIS, 16 JANUARI 2025 | 11:38 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra hampir menjadi korban penipuan telepon yang menggunakan AI untuk meniru suara pemimpin asing.

Putri bungsu dari miliarder telekomunikasi dan mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra itu mengaku menerima pesan dengan suara yang terdengar mirip dengan seorang pemimpin terkenal.


Sayangnya Shinawatra tidak mau mengungkap identitas pemimpin asing tersebut.

Sayangnya Shinawatra tidak mau mengungkap identitas pemimpin asing tersebut.

"Dalam klip tersebut, dia mengatakan dia ingin bertemu saya dan bekerja sama," kata Shinawatra dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat AFP pada Kamis, 16 Januari 2025.

Dia tidak menjawab panggilan dari nomor yang sama pada malam hari, sebelum pesan suara kedua keesokan harinya membuat Shinawatra semakin curiga.

"Suara itu mengatakan Thailand adalah satu-satunya negara ASEAN yang belum memberikan sumbangan. ketika saya mendengarnya, saya pikir ini tidak benar," ujar PM Thailand itu.

Tak lama sebuah pesan teks yang meminta uang untuk dikirim ke rekening bank di luar Thailand muncul, Shinawatra semakin yakin dia terkena penipuan.

"Saya tahu pasti ketika saya melihatnya," kata dia.

Penipuan yang disebut "call center" merupakan hal yang umum di Thailand, di mana penipu menyamar sebagai polisi, pejabat pemerintah, atau staf bank sering kali menggunakan "robocall" otomatis untuk melakukan kontak pertama.

Shinawatra yang berusia 38 tahun, minggu lalu melaporkan asetnya senilai lebih dari 400 juta dolar AS kepada komisi antikorupsi Thailand.

Ayahnya, Thaksin yang pernah memiliki klub sepak bola Manchester City memiliki kekayaan bersih sebesar 2,1 miliar dolar AS, menurut Forbes, menjadikannya orang terkaya ke-10 di Thailand.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya