Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra/Net
Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra hampir menjadi korban penipuan telepon yang menggunakan AI untuk meniru suara pemimpin asing.
Putri bungsu dari miliarder telekomunikasi dan mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra itu mengaku menerima pesan dengan suara yang terdengar mirip dengan seorang pemimpin terkenal.
Sayangnya Shinawatra tidak mau mengungkap identitas pemimpin asing tersebut.
"Dalam klip tersebut, dia mengatakan dia ingin bertemu saya dan bekerja sama," kata Shinawatra dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
AFP pada Kamis, 16 Januari 2025.
Dia tidak menjawab panggilan dari nomor yang sama pada malam hari, sebelum pesan suara kedua keesokan harinya membuat Shinawatra semakin curiga.
"Suara itu mengatakan Thailand adalah satu-satunya negara ASEAN yang belum memberikan sumbangan. ketika saya mendengarnya, saya pikir ini tidak benar," ujar PM Thailand itu.
Tak lama sebuah pesan teks yang meminta uang untuk dikirim ke rekening bank di luar Thailand muncul, Shinawatra semakin yakin dia terkena penipuan.
"Saya tahu pasti ketika saya melihatnya," kata dia.
Penipuan yang disebut "call center" merupakan hal yang umum di Thailand, di mana penipu menyamar sebagai polisi, pejabat pemerintah, atau staf bank sering kali menggunakan "robocall" otomatis untuk melakukan kontak pertama.
Shinawatra yang berusia 38 tahun, minggu lalu melaporkan asetnya senilai lebih dari 400 juta dolar AS kepada komisi antikorupsi Thailand.
Ayahnya, Thaksin yang pernah memiliki klub sepak bola Manchester City memiliki kekayaan bersih sebesar 2,1 miliar dolar AS, menurut Forbes, menjadikannya orang terkaya ke-10 di Thailand.