Berita

KTA BIN milik korban/Ist

Politik

Beredar Dugaan Ada Perseteruan Intel di Balik Penemuan Jasad Pensiunan BIN

SELASA, 14 JANUARI 2025 | 18:30 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Penemuan jenazah pensiunan Badan Intelijen Negara (BIN) berpangkat brigjen dengan inisial HO di Marunda, Jakarta Utara, menuntut aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini.

Direktur Merah Putih Stratejik Institut (MPSI), Noor Azhari mendorong penyelidikan juga melibatkan semua pihak. Hal itu agar penyebab kematian dapat terungkap dengan jelas dan transparan.
 

"Kematian ini harus diusut secara tuntas dan terang benderang. Jangan hanya melibatkan pihak Polairud saja, tetapi juga melibatkan tim independen untuk memastikan investigasi berjalan objektif," tegas Noor Azhari kepada RMOL, Selasa, 14 Januari 2025.

Pasalnya, penemuan jasad HO di laut Marunda menimbulkan berbagai tanda tanya. Noor Azhari menyoroti sejumlah kejanggalan yang perlu ditelusuri lebih jauh. Salah satunya adalah dugaan bahwa kendaraan yang dikendarai korban melaju hingga terjatuh ke laut.

Dalam penelusuran CCTV yang diungkap polisi, mobil yang dikendarai korban melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut. Sehingga kesimpulan sementara mengarah kepada kecelakaan lalu lintas.

"Dari hasil informasi yang beredar, tubuh korban ditemukan memiliki banyak memar. Ini menimbulkan pertanyaan apakah kejadian ini murni kecelakaan atau ada unsur kekerasan yang melatarbelakangi," ungkapnya. 

Noor Azhari juga menyinggung kemungkinan adanya konflik internal di kalangan intelijen yang mungkin terkait dengan insiden tersebut. 

"Kita tidak bisa menutup kemungkinan adanya perseteruan di dalam kelompok intelijen. Hal ini perlu dicermati lebih dalam oleh aparat hukum," ujarnya.

Lebih jauh, Noor Azhari mendesak agar pihak independen dilibatkan dalam penyelidikan guna meminimalkan potensi bias. 

"Tim independen dari kalangan sipil perlu dilibatkan agar publik yakin bahwa penyelidikan ini benar-benar transparan," imbuh dia. 

Menurut Noor Azhari, pengungkapan fakta yang terang benderang sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi negara.

"Ini bukan sekadar kasus kematian biasa. Ada dimensi yang lebih dalam yang menyangkut kredibilitas aparat dan institusi negara. Oleh karena itu, semua pihak harus serius dalam menyelidiki kasus ini," tutup Noor Azhari.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

KPK Ngeles Soal Periksa Keluarga Jokowi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:34

Indonesia Tak Boleh Terus Gelap!

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:33

Kepada Ketua DPRD, Tagana Kota Bogor Sampaikan Kebutuhan Ambulans

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:20

Kepala Daerah yang Tak Ikut Retret Perlu Dikenakan Sanksi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:19

DPP Golkar Didesak Batalkan SK Pengangkatan Ketua DPRD Binjai

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:15

Tantangan Anak Muda Bukan Hanya Cita-cita, Tetapi Ancaman Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:02

Bareskrim Ungkap Jaringan Judol Internasional Beromzet Ratusan Miliar

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:54

HIPMI Yakin Kaltara Bisa Maju di Bawah Kepemimpinan Zainal-Ingkong

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:49

Nusron Pecat 6 Pegawai Pertanahan Bekasi

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:44

GAK LPT Desak Presiden Terbitkan Perppu Cabut UU KPK

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:32

Selengkapnya