Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Intensifikasi Lahan Bisa jadi Jalan Keluar untuk Tingkatkan Produksi Sawit

SELASA, 14 JANUARI 2025 | 14:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Produksi sawit Indonesia masih kalah jauh dengan Malaysia.

Lahan sawit di Indonesia hanya menghasilkan rata-rata 12,8 ton per hektare untuk tandan buah segar (TBS) saja. Berbanding terbalik dengan Malaysia  yang bisa menyentuh 19 ton per hektare TBS.

Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira mengatakan, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan produksi sawit di Indonesia.


Ia pun mengungkapkan upaya tersebut dapat ditempuh dengan intensifikasi lahan, dan peningkatan teknologi pertanian. 
"Apalagi di era perang dagang, sawit Indonesia rentan jadi sasaran proteksionisme negara maju. Justru dengan adanya EUDR (European Deforestation Regulation) yang harus dipastikan itu kebun sawitnya tidak bertambah luas tapi tambah produktif," ujarnya, dikutip Selasa 14 Januari 2025.

EUDR dari Uni Eropa yang diterapkan di akhir tahun 2024, mewajibkan perusahaan yang ingin mengekspor komoditas ke Eropa untuk melakukan pemeriksaan kepatuhan dan mengambil tanggung jawab dalam memantau rantai pasokan komoditas mereka untuk mengatasi degradasi lingkungan dan perubahan iklim.

Lebih lanjut, Bhima pun menyebut bahwa pihaknya sudah memiliki kajian terkait dengan kebijakan moratorium atau penundaan pemberian izin baru untuk pembukaan perkebunan kelapa sawit.

Berdasarkan kajian dari CELIOS, kebijakan moratorium sawit ditambah dengan skema peremajaan sawit rakyat (PSR) atau replanting, dinilai mampu menciptakan kontribusi ekonomi pada tahun 2045. Apabila dirinci, output ekonomi yang didapatkan akan bertambah sebesar Rp28,9 triliun. 

Sementara itu, untuk Produk Domestik Bruto senilai Rp28,2 triliun dan pendapatan masyarakat naik sebesar Rp28 triliun. Kemudian, untuk surplus usaha senilai Rp16,6 triliun, penerimaan pajak bersih tercatat Rp165 miliar.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya