Berita

Kolase logo HMI dan proyek PIK 2/RMOL

Politik

PB HMI Tegaskan Proyek PIK 2 Dalang Kemiskinan Nelayan Tangerang

SENIN, 13 JANUARI 2025 | 08:40 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pembangunan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) yang digawangi Agung Sedayu Group kembali menuai sejumlah kritik tajam dari kalangan aktivis dan masyarakat yang terdampak. 

Reklamasi dan alih fungsi lahan ini dianggap menghancurkan ekosistem pesisir dan mengganggu ekonomi nelayan dan komunitas masyarakat pesisir kabupaten Tangerang, Banten.

Terlebih baru-baru ini, heboh di publik terkait adanya pemagaran laut sepanjang 30, 16 km di perairan Tangerang.


Melihat hal tersebut Ketua Bidang Ekonomi Pembangunan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Ibnu Tokan mengungkapkan jika proyek pemagaran laut untuk kepentingan pembangunan PIK, maka menjadi dalang kemiskinan yang terjadi di wilayah pesisir Kabupaten Tangerang.

“Dalam keterangan Tim Advokasi Melawan Oligarki Rakus Perampasan Tanah Rakyat (TA-MOR PTR) bahwa yang melakukan pemagaran adalah Memet salah satu warga Desa Lemo, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, atas perintah dari Gojali alias Engcun yang merupakan orang kepercayaan Aguan,” ujar Ibnu dalam keterangannya, Senin, 13 Januari 2025.

“Proyek PIK 2 menjadi dalang menurunnya pendapatan nelayan dan memperparah kemiskinan komunitas pesisir seperti nelayan tradisional dan kecil di kabupaten Tangerang,” tambahnya.

Berdasarkan data, persentase kemiskinan di wilayah pesisir Banten,  sekitar 7 persen dari 3,1 juta jiwa penduduk yang bermukim di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang. 

“Dampak dari pembangunan PIK 2 mengarah pada hilangnya wilayah penangkapan ikan dan rusaknya ekosistem pesisir di wilayah kabupaten Tangerang,” tegas Ibnu.

Ia juga menilai negara harus turun tangan dengan melakukan audit proyek secara transparan dengan memeriksa seluruh dokumen perizinan dan AMDAL PIK 2 oleh lembaga independen guna mendapatkan hasil yang objektif.

“Negara harus turun menyelesaikan masalah ini dengan memeriksa dan mengaudit proyek pembangunan PIK 2 secara transparan dan objektif,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya