Ketua DPP PDIP, Bambang 'Pacul' Wuryanto/RMOLJatim
Pendidikan politik penting untuk memperkuat demokrasi di Indonesia. Sebab, demokrasi yang ideal tidak hanya membutuhkan kebebasan, tetapi juga kecerdasan dan kesetaraan masyarakat.
Menurut Ketua DPP PDIP, Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul, demokrasi Indonesia saat ini masih memiliki tantangan besar, khususnya dalam mewujudkan cita-cita demokrasi Pancasila yang diinginkan oleh Bung Karno.
Ia mengingatkan bahwa perjalanan demokrasi bangsa ini sempat berada dalam masa transisi.
"Dulu, di era Orde Baru, kita mengenal demokrasi ekonomi yang liberal, tetapi demokrasi politiknya otoritarian. kita bertempur melawan otoritarianisme, kini kita masuk ke era demokrasi liberal. Namun, ini bukan demokrasi Pancasila seperti yang diimpikan Bung Karno," ucap Bambang Pacul dalam Seminar Refleksi 52 Tahun PDI Perjuangan di Surabaya, Sabtu 11 Januari 2025.
Lebih lanjut Bambang Pacul menekankan bahwa demokrasi liberal yang sekarang dijalankan masih jauh dari sempurna karena belum sepenuhnya diimbangi dengan pendidikan politik yang kuat.
Demokrasi yang ideal, menurut Bambang Pacul, hanya dapat terwujud jika masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup, kesadaran politik yang tinggi, dan kondisi sosial yang setara.
"Salah satu syarat mutlak demokrasi liberal adalah masyarakat yang pintar dan setara dalam hal kesejahteraannya. Karena itu, pendidikan politik menjadi sangat penting," tegasnya.
"Langkah utama yang harus diambil adalah memulai dari metode berpikir. PDI Perjuangan terus terbuka untuk merefleksi dirinya. Seminar ini, misalnya, menjadi ruang untuk memperkuat komitmen internal dan tetap setia memperjuangkan nilai-nilai demokrasi yang sesuai dengan ideologi Bung Karno," imbuhnya.
Bambang Pacul berharap bahwa pendidikan politik dapat terus menjadi perhatian utama, baik di tingkat partai maupun masyarakat luas. Dengan begitu, Indonesia dapat mencapai demokrasi yang benar-benar mencerminkan nilai-nilai Pancasila, yaitu demokrasi yang cerdas, adil, dan berkeadilan sosial.