Berita

Patroli pengawal mobil dinas RI 36/Istimewa

Politik

Dugaan Arogansi Pengawal Pejabat Bukti Keadilan Sosial di Jalan Telah Hilang

MINGGU, 12 JANUARI 2025 | 02:35 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Dugaan arogansi personel Patwal Mobil RI 36 yang merupakan kendaraan Utusan Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, menjadi bukti telah hilangnya nilai keadilan sosial bagi masyarakat.

"Apakah harus wajib kita menyingkir ketika pejabat melintas? Malah rakyat lebih wajib dan menghormati rombongan ambulance jenazah yang melintas. Bisa dikatakan peristiwa tersebut hilangnya nilai keadilan sosial di Jalan Sudirman," kata Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, kepada redaksi, Sabtu 11 Januari 2025.

Hari pun menilai, aksi mengacungkan jari ke pengendara lain merupakan bentuk cari muka terhadap pimpinan.


Bila hal ini terus dilanjutkan, Hari yakin rakyat akan muak melihat perilaku pejabat.

"Arogansi pengawal pejabat jangan dipertontonkan di depan umum kalau hanya sekedar Carmuk (cari muka) dengan pimpinannya. Rakyat pembayar pajak semakin muak jika melihat perilaku arogansi tersebut," tegas Hari.

Di sisi lain, Raffi mengakui bahwa mobil RI 36 yang dikawal merupakan miliknya. Ia pun meminta maaf ke publik.

"Saya membenarkan bahwa mobil tersebut adalah mobil saya, Raffi Ahmad, tapi saat itu saya tidak ada di mobil, karena mobil dalam perjalanan menjemput saya; sebelumnya mengambil beberapa berkas penting, untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke rapat selanjutnya," kata Raffi.

Raffi pun menjelaskan kronologis kejadian, Rabu, 8 Januari sekitar pukul 16.30 WIB. Di mana di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan dalam kondisi padat dan di depan rangkaian mobil RI 36 terdapat taksi Silverbird.

Di depan taksi tersebut ada truk berhenti, sehingga taksi mengambil jalur sebelah kanan dan hampir menyerempet mobil lain di jalur tersebut. Pengemudi taksi dan mobil tersebut kemudian membuka jendela dan saling adu argumen.

Petugas patwal yang melihat hal ini, khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas sedang lumayan padat, langsung menegur pengemudi taksi bicara dan menunjuk dengan gestur tangan yang terlihat di video.

"Jadi tidak ada narasi arogan seperti yang tersebar di media sosial," kata Raffi.

Sementara itu, belakangan pengawal yang diketahui berinisial Brigadir DK telah mendapatkan pengarahan dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya