Berita

Logo Badan Intelijen Negara (BIN)/Ist

Politik

Pergeseran dalam Tubuh BIN Cukup Signifikan di Era BG

KAMIS, 09 JANUARI 2025 | 19:14 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Beberapa tahun belakangan, terjadi pergeseran komposisi dan fungsi Badan Intelijen Negara (BIN)  yang cukup signifikan. Lantaran adanya intervensi dari luar BIN yang merusak tugas dan fungsi lembaga intelijen negara itu.

Hal itu disampaikan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi dalam menyikapi persoalan di BIN.

Menurutnya, BIN memiliki tugas yang cukup kompleks mulai dari pengumpulan informasi hingga analisis ancaman yang dapat membahayakan kedaulatan negara. Dalam menjalankan fungsi tersebut, keberagaman perspektif dalam struktur organisasi di BIN sangat penting.

Khairul Fahmi mengurai sejarah menunjukkan bahwa BIN pernah memiliki komposisi yang seimbang antara elemen sipil, militer, dan kepolisian, di mana para aparatur sipil negara yang kompeten ikut memainkan peran kunci dalam pengambilan keputusan.

Sebaliknya, kata Khairul Fahmi, BIN di beberapa tahun belakangan mengalami pergeseran dari segi fungsinya.

“Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terlihat pergeseran yang cukup signifikan, di mana dominasi figur-figur dari luar organisasi semakin mencolok,” kata Khairul Fahmi kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Kamis, 9 Januari 2025.

Ia menilai tantangan itu harus dihadapi Herindra sebagai kepala BIN untuk mengubah tatanan BIN ke depan.

“Hal ini menimbulkan tantangan bagi Herindra untuk mengembalikan keseimbangan tersebut dan mengoptimalkan potensi semua elemen yang ada di BIN,” ucapnya.

Pihaknya menambahkan, salah satu tantangan terdekat yang harus dihadapi adalah mengelola dinamika internal organisasi, yang mungkin telah terbiasa dengan kultur dan struktur saat ini.

Pengalaman Herindra dalam mengelola organisasi Kementerian Pertahanan diharapkan dapat menjadi aset berharga dalam menghadapi tantangan ini.

“Kunci keberhasilan terletak pada kemampuannya untuk mendorong kolaborasi dan komunikasi yang baik di antara semua unsur BIN, baik itu dari kalangan militer, kepolisian, maupun sipil,” tutupnya.

Di 10 tahun pemerintahan Joko Widodo, BIN sempat dipimpin Letjen TNI (Purn) Sutiyoso selama 2 tahun, sisanya BIN dipimpin Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan alias BG.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya