Berita

Shin Tae-yong saat mendapat hadiah mobil Genesis Electrified G80 dari Hyundai/Dok HMID

Otomotif

Gaji STY Setahun Bisa Beli 10 Toyota Alphard

KAMIS, 09 JANUARI 2025 | 05:41 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Usai sudah jalinan hubungan antara Shin Tae-yong dengan PSSI yang sudah terjalin sekitar 5 tahun. Selama menangani Timnas Indonesia, Shin disebut-sebut mendapat gaji sangat besar, di angka miliaran rupiah per bulan.

Saking besarnya, gaji setahun Shin Tae-yong (STY) mampu membeli 10 mobil Toyota Alphard.

Memang, tak ada angka yang pasti soal gaji pelatih asal Korea Selatan itu saat dikontrak PSSI. Sebab kedua belah pihak selalu menutup diri kalau disinggung soal gaji.


Toh, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, saat pertama kali teken kontrak dengan PSSI pada 2019, Shin dikabarkan menerima gaji sekitar 1 juta dolar AS, atau sekitar Rp13.94 miliar per tahun.

Angka tersebut merupakan taksiran gaji berdasarkan pendapatan yang diraup Shin ketika menangani timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018. 

Nah, gaji yang mencapai Rp14 miliar per tahun itu setara dengan 10 mobil MPV mewah Toyota Alphard varian termurah.

Mengutip laman Toyota-Astra Motor (TAM), Toyota Alphard varian termurah, 2.5 X Type, dibanderol sekitar Rp1.407.300.000. Artinya, pendapatan Shin yang hampir mencapai Rp14 miliar per tahun itu cukup untuk membeli sekitar 10 unit Alphard 2.5 X.

Menariknya, selama membesut Tim Garuda, Shin Tae-yong justru lebih sering menggunakan mobil buatan negeri asalnya, Hyundai.

STY pernah mendapatkan hadiah tiga mobil mewah dari Hyundai. Yaitu Genesis G80 Electrified, Hyundai Palisade, dan Hyundai Staria. 

Belum diketahui pasti nasib tiga mobil tersebut usai Shin Tae-yong diputus kontraknya oleh PSSI awal pekan ini.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya