Berita

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita/RMOL

Bisnis

Sepakat Bangun Pabrik

Produk iPhone 16 Belum Bisa Dijual di Indonesia, Ini Sebabnya

RABU, 08 JANUARI 2025 | 20:09 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Produk iPhone 16 masih belum bisa dijual di Indonesia, meski raksasa teknologi Apple itu telah sepakat membangun pabrik senilai 1 miliar Dolar AS (Rp16 triliun) di Indonesia.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Apple hanya berencana membangun pabrik AirTag atau aksesoris lain dari produknya, bukan yang berkaitan dengan Handphone, Komputer Genggam, dan Tablet (HKT).

"AirTag ini merupakan aksesoris, dia bukan merupakan komponen, bukan merupakan part, bukan merupakan bagian dari HKT," ujar Agus dalam keterangan Rabu 8 Januari 2025.

Menurut politikus Golkar itu, untuk bisa menjual produk mobile terbarunya, Apple harus memperoleh sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) khusus untuk HKT.

Artinya, rencana Apple untuk membangun pabrik di Indonesia itu dinilai berbeda dengan izin penjualan iPhone 16.

"AirTag yang akan diproduksi oleh Apple melalui ICT itu bukan bagian langsung, bukan komponen langsung, bukan part langsung dari HKT, dari handphone. Jadi kalau kita lihat dari aturannya belum bisa bagi Kemenperin untuk bisa mengeluarkan sertifikasi TKDN dalam rangka Apple bisa memiliki izin edar di Indonesia," jelasnya.

Agus menegaskan jika Apple mau membangun pabrik AirTag, maka pemerintah hanya bisa memberikan izin atau sertifikasi TKDN khusus untuk penjualan aksesoris saja.

"Bahwa nanti AirTag-nya, produk AirTag-nya itu sendiri membutuhkan sertifikasi TKDN, kita bisa memberikan sertifikasi TKDN. Tapi sertifikasi TKDN itu adalah untuk produk AirTag, bukan produk HKT atau dalam hal ini produk mobile, mobile phone," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa Apple mau membangun pabrik di Batam, Kepulauan Riau.

“Mereka bicara dan berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama vendor AirTag, yaitu One Billion US Dollar, yang diharapkan nanti 65 persen dari kebutuhan AirTag global itu akan dari pabrik yang akan berdiri di Batam," kata Rosan saat ditemui Selasa 7 Januari 2025.

AirTag sendiri adalah perangkat pelacak kecil buatan Apple yang membantu pengguna menemukan barang-barang pribadi seperti kunci, dompet, atau tas. Dengan perangkat ini, lokasi barang dapat dilacak melalui aplikasi lacak di iPhone atau iPad.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya