Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Amazon Siapkan Investasi Besar di Georgia untuk Perkuat Komputasi Awan dan AI

RABU, 08 JANUARI 2025 | 11:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amazon.com mengumumkan rencananya untuk menginvestasikan sekitar 11 miliar Dolar AS (Rp178 triliun) di negara bagian Georgia, khususnya untuk memperkuat divisi komputasi awannya, Amazon Web Services (AWS).

Pada pernyataan yang dirilis pada 7 Januari 2025, Amazon menyebutkan bahwa investasi ini bertujuan untuk memperluas infrastruktur di daerah Butts dan Douglas guna mendukung komputasi awan dan teknologi kecerdasan buatan (AI).

"Investasi di daerah Butts dan Douglas diharapkan dapat menciptakan ratusan lapangan pekerjaan dan meningkatkan posisi Georgia sebagai pusat inovasi digital terdepan," kata Amazon, seperti dikutip dari Reuters, Rabu 8 Januari 2025.

"Hal ini diharapkan dapat menciptakan setidaknya 550 lapangan pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan tinggi," lanjutnya.

Perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Amazon dan Microsoft kini berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan AI, yang meningkatkan kebutuhan akan pusat data canggih untuk mendukung inovasi dan layanan berbasis cloud.

Microsoft, misalnya, mengumumkan investasi sekitar 80 miliar Dolar AS pada tahun fiskal 2025 untuk mengembangkan pusat data yang mendukung pelatihan model AI.

Aplikasi AI, seperti pembelajaran mesin dan model generatif, membutuhkan sumber daya komputasi besar, yang memicu kebutuhan akan pusat data yang dapat menghubungkan ribuan chip. Namun, lonjakan penggunaan AI ini juga berkontribusi pada peningkatan konsumsi energi, dengan pusat data AI mengonsumsi listrik dalam jumlah besar.

Menurut analisis dari Electric Power Research Institute pada Mei lalu, pusat data diperkirakan bisa menghabiskan hingga 9 persen dari total listrik yang dihasilkan di AS pada akhir dekade ini, tergantung pada tingkat adopsi AI dan teknologi terkait.

Untuk mendukung operasi pusat data ini, Amazon juga telah menjalin kerjasama dengan perusahaan utilitas di AS, seperti Talen Energy di Pennsylvania dan Entergy di Mississippi, untuk memastikan pasokan listrik yang cukup.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya