Berita

Anggota Komisi III DPR RI, Rizki Faisal/RMOL

Politik

Rizki Faisal:

Penasihat Kapolri Blunder!

RABU, 08 JANUARI 2025 | 08:56 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Penasihat Ahli Kapolri, Irjen (Purn) Aryanto Sutadi, terkait kasus penembakan pemilik rental mobil yang tengah menjadi sorotan publik dikritik Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar, Rizki Faisal. 

Rizki menilai pernyataan tersebut menjadi blunder yang merugikan citra Kapolri Jenferal Listyo Sigit Prabowo dan Korps Bhayangkara secara keseluruhan.

Sebab, pernyataan Aryanto Sutadi tidak hanya kurang hati-hati, tetapi juga mengikis kepercayaan publik terhadap Polri. Khususnya di tengah upaya institusi tersebut untuk memperkuat program Presisi yang berfokus pada responsibilitas, empati, dan keadilan bagi masyarakat.

“Sebagai penasihat Kapolri, pernyataan yang disampaikan seharusnya mencerminkan tanggung jawab Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat," kata Rizki dalam keterangan resminya, Rabu 8 Januari 2025. 

"Polisi harus menunjukkan keberanian dan strategi dalam menghadapi situasi seperti ini, bukan memberikan kesan seolah-olah tugas itu bisa ditunda atau diabaikan,” sambungnya.

Menurut Rizki, pernyataan yang kurang hati-hati dapat memberikan dampak negatif terhadap persepsi masyarakat. Apalagi, saat masyarakat membutuhkan perlindungan, polisi harus dilihat sebagai pihak yang sigap, tidak ragu, dan dapat diandalkan.

"Sehingga pernyataan seperti ini justru bisa mengikis rasa kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian,” tegas politikus Golkar ini. 

Rizki juga mengingatkan bahwa penasihat Kapolri harusnya menunjukkan profesionalisme dalam setiap pernyataan publik. Seperti, ketegasan dan kesiapan dalam menjalankan tugas justru akan menjaga wibawa Kapolri dan institusi Polri.

"Bila ada kekhawatiran operasional, sebaiknya dijelaskan dalam bentuk rencana mitigasi risiko, bukan melalui alasan yang dapat dipersepsikan sebagai pembenaran untuk tidak bertindak,” ujar aktivis 98 ini.

Karenanya, Rizki menyarankan agar pernyataan dari pejabat internal Polri lebih berfokus pada langkah solutif.

“Misalnya, menyampaikan bahwa Polri sedang menyusun strategi yang aman namun tetap efektif dalam menangani situasi ini, sehingga kepercayaan publik terhadap Polri tetap terjaga,” kata Presidium Nasional PENA 98 Kepri ini.

Lebih jauh, Rizki memiliki keyakinan jika Kapolri dan seluruh jajaran Polri berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme, keberanian, dan kesiapan dalam menjalankan tugas melindungi masyarakat.

“Kami yakin bahwa Kapolri memiliki komitmen kuat untuk menjaga wibawa institusi Polri. Karena itu, setiap pernyataan publik dari pejabat internal harus mencerminkan semangat tersebut dan memperkuat citra positif Polri di mata masyarakat,” demikian Rizki.

Sebelumnya, Penasihat Ahli Kapolri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi mengomentari kasus tewasnya bos rental mobil karena ditembak. Ia menilai tindakan yang dilakukan bos rental Ilyas Abdurrahman mencegat pencuri merupakan tindakan nekat.

Aryanto Sutadi mengatakan polisi yang menolak membantu juga sepertinya tak menyangka bos rental justru menghadapi pencuri tanpa pendampingan petugas.

"Dia (polisi) gak menyangka orang yang minta tolong nekat betul yah menghadapi orang bersenjata," kata Aryanto sambil tertawa.

Ia mengatakan jika memposisikan diri sebagai polisi yang berjaga saat itu, pasti akan meminta bantuan lebih dulu.

"Kalau seandainya polisi itu polisi baik saya pasti akan nyari kekuatan. Diskresi saya minta bantuan polsek 'pak ini ada begini minta bantuan segera', didatangkan sehingga kita bisa ke sana dan berhasil, saya gak akan berangkat sendiri gitu," kata Aryanto Sutadi.

Oleh karena itu Aryanto tak menyalahkan anggota polisi Polsek Cinangka yang telah menolak membantu bos rental dalam mengejar pencuri mobil.


Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya