Berita

Ilustrasi Jakarta kota termacet ketujuh dunia 2024/Dok INRIX

Politik

Naik Peringkat, Jakarta Kini Kota Termacet Ketujuh di Dunia

RABU, 08 JANUARI 2025 | 06:31 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kemacetan di Jakarta memang terbilang "hebat". Saking hebatnya, Jakarta tercatat sebagai kota termacet ketujuh di dunia pada 2024. 

Hal ini berdasarkan Global Traffic Scorecard 2024 yang dirilis INRIX, sebuah perusahaan analisis data lalu lintas asal Amerika Serikat.

Berdasarkan studi INRIX, posisi Jakarta terkait kemacetan ini mengalami kenaikan. Tahun lalu, Jakarta menduduki posisi 10 kota termacet di dunia. Tahun ini, INRIX memasukkan Jakarta di peringkat ketujuh kota termacet di dunia.

Di mana setiap pengendara kehilangan waktu 89 jam karena kemacetan. Meningkat dari 2023 yang hanya 65 jam atau meningkat 37 persen.

INRIX juga mencatat kecepatan rata-rata di pusat kota Jakarta hanya 13 mil per jam atau 20 km/jam saja.

Dalam Global Traffic Scorecard 2024 ini, Istanbul Turki menjadi kota paling macet di dunia. INRIX mencatat, pengendara di Istanbul membuang 105 jam dalam setahun karena terjebak macet.

"Lalu lintas juga dapat dilihat sebagai barometer bagi perekonomian. Pergerakan orang, barang, dan jasa menciptakan permintaan untuk perjalanan darat, tetapi ketika permintaan melebihi pasokan ruang jalan, hal itu mengakibatkan kemacetan. Ini berarti bahwa meskipun kemacetan lalu lintas berdampak negatif terhadap perekonomian, itu merupakan gejala aktivitas ekonomi," sebut INRIX dalam laporannya yang dikutip pada Rabu, 8 Januari 2025.

Global Traffic Scorecard 2024 menggunakan metodologi terbaru untuk lebih memahami pergerakan di wilayah perkotaan di seluruh dunia. Scorecard 2024 menyertakan perbandingan penundaan perjalanan, kecepatan last mile, dan tren perjalanan berdasarkan pola perjalanan yang unik di setiap wilayah metropolitan. 

Waktu perjalanan dihitung dengan melihat secara eksklusif waktu yang dibutuhkan untuk pergi dan pulang dari pusat-pusat pekerjaan utama di wilayah perkotaan dari lingkungan sekitar.

"Metodologi terbaru kami mencakup estimasi akurat jarak perjalanan menggunakan perjalanan aktual yang diamati. Tidak seperti perhitungan lain yang mengasumsikan jarak tertentu atau merangkum semua jalan di suatu wilayah. Global Traffic Scorecard 2024 menggunakan penghitungan yang tepat untuk menentukan rute perjalanan yang paling populer dan kecepatan perjalanannya, yang mencerminkan pengalaman komuter pada umumnya di jalan raya," papar INRIX.

Data yang digunakan untuk melengkapi Scorecard 2024 mencakup lebih dari 22 bulan. Scorecard menggabungkan data beberapa tahun untuk melihat kemacetan dan mobilitas secara lengkap dan menyeluruh.

Berikut 10 Kota Termacet di Dunia versi INRIX:

1. Istanbul, Turki
2. New York, Amerika Serikat
3. Chicago, Amerika Serikat
4. Meksiko City, Meksiko
5. London, Inggris
6. Paris, Prancis
7. Jakarta, Indonesia
8. Los Angeles, Amerika Serikat
9. Cape Town, Afrika Selatan
10. Brisbane, Australia.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya