Berita

Petugas dari Dinas Peternakan Kabupaten Grobogan lakukan penyemprotan disinfektan di kandang warga Tambirejo Toroh Grobogan/RMOLJateng

Nusantara

PMK di Grobogan Capai 855 Kasus, 14 Sapi Mati

RABU, 08 JANUARI 2025 | 04:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Jumlah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melanda di Grobogan, Jawa Tengah, per 1 November hingga 6 Januari 2025 mencapai 855 kasus. Di mana 14 sapi dilaporkan mengalami kematian.

Dari data tersebut kasus paparan PMK tertinggi terjadi di Kecamatan Toroh dengan 191 kasus, menyusul Kecamatan Geyer dengan 161 kasus, dan Kecamatan Gabus sebanyak 130 kasus. 

Sementara 3 kecamatan paling minim terpapar PMK antara lain Kecamatan Brati dengan 4 kasus, Godong 2 kasus, dan Tanggungharjo dengan 1 kasus PMK.


Sementara itu, dari 19 kecamatan di Kabupaten Grobogan ada 2 kecamatan yang dinyatakan bebas dari kasus PMK, yakni Kecamatan Klambu dan Tegowanu. 

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Grobogan, Amin Nur Hatta merinci, dalam kasus kematian sapi yang terjadi, 12 mati murni karena terpapar sedangkan 2 lainnya dipotong. 

"Angka tersebut sesuai dengan laporan yang masuk ke kami, bisa jadi di lapangan lebih dari itu. Karena dimungkinkan ada yang memanfaatkan untuk mendapat keuntungan," terangnya, dikutip RMOLJateng, Selasa 7 Januari 2025. 

Guna meredam paparan PMK, pihak dinas berinisiatif memberikan vaksin ke sejumlah daerah yang ditargetkan. Terutama daerah yang disinyalir berisiko tinggi. 

"Kita sudah sediakan vaksin di sembilan Puskeswan di Grobogan, terutama daerah beresiko tinggi," ujar Amin. 

Sementara itu, Kabid Kesmavet Dinas Peternakan Grobogan, drh Andreas Iwan Suseno menjelaskan, selain PMK, Dinas Peternakan juga mendeteksi adanya Septicaemia Epizootica (SE)/Haemorraghic Septecaemia (HS). 

"SE/HS merupakan penyakit menular yang menyerang sapi dan kerbau, dan juga dikenal sebagai penyakit ngorok. Penyakitnya bersifat akut dengan angka kematian tinggi," terangnya.

Untuk itu, ia mengimbau para peternak untuk menjaga kebersihan kandang dan rutin melakukan penyemprotan disinfektan ke kandang ternak.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya