Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Microsoft Siapkan 80 Miliar Dolar untuk Pengembangan AI di Tahun Fiskal 2025

SENIN, 06 JANUARI 2025 | 12:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Microsoft  akan menggelontorkan dana sekitar 80 miliar Dolar AS untuk proyek kecerdasan buatan (AI) tahun fiskal ini.

Tahun fiskal Microsoft 2025 berakhir pada akhir Juni.

Presiden Microsoft Brad Smith mengatakan, tahun ini menjadi saat yang tepat bagi perusahaan tersebut untuk mengembangkan pusat data yang digunakan untuk melatih model kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) serta menerapkan aplikasi berbasis AI dan cloud.


Menurutnya, AI siap untuk mengubah semua aspek kehidupan, dan sangat penting bagi Amerika Serikat (AS) untuk menjadi pemimpin global dalam hal teknologi. 

"Dalam banyak hal, kecerdasan buatan adalah listrik zaman kita, dan empat tahun ke depan dapat membangun fondasi bagi keberhasilan ekonomi Amerika untuk seperempat abad berikutnya," kata Smith, dikutip dari AFP, Senin 6 Januari 2025.

Investasi dalam teknologi AI meningkat tajam sejak OpenAI meluncurkan ChatGPT pada 2022, karena perusahaan di berbagai sektor berlomba untuk mengintegrasikan AI ke dalam produk dan layanan. 

Teknologi AI membutuhkan daya komputasi yang sangat besar, mendorong kebutuhan akan pusat data khusus yang memungkinkan perusahaan teknologi menghubungkan ribuan chip dalam sebuah kluster. 

"Amerika Serikat siap untuk menjadi yang terdepan dalam gelombang teknologi baru ini, terutama jika negara itu menggandakan kekuatannya dan bermitra secara efektif di tingkat internasional," kata Smith. 

Ia berharap presiden terpilih Donald Trump dan Kongres memperluas dukungan bagi inovasi AI dengan langkah-langkah seperti peningkatan pendanaan untuk penelitian di universitas dan National Science Foundation.

Tiongkok dan Amerika Serikat berlomba-lomba untuk menyebarkan sistem AI mereka ke negara lain dalam upaya untuk menjadi standar de facto, menurut Smith.

"Mengingat sifat pasar teknologi dan potensi dampak jaringannya, persaingan antara AS dan Tiongkok untuk mendapatkan pengaruh internasional kemungkinan akan dimenangkan oleh penggerak pertama yang tercepat," katanya.

AS memerlukan strategi internasional yang cerdas untuk segera mendukung AI Amerika di seluruh dunia. 

Tiongkok telah mulai menawarkan subsidi akses ke chip komputer langka dan bantuan pembangunan pusat data AI lokal kepada negara-negara berkembang. Sehingga, AS harus bergerak lebih cepat untuk mempromosikan teknologi AI-nya sebagai teknologi yang lebih unggul dan lebih dapat dipercaya, dengan melibatkan sekutu dalam upaya tersebut, sarannya.

Saingan Microsoft, Amazon, Google, dan OpenAI juga telah menghabiskan miliaran dolar AS untuk AI meskipun masih belum jelas bagaimana dan kapan mereka berharap mendapat untung dari investasi tersebut.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya