Berita

Pesawat uji F-35A Lightning II/Nikkei Asia

Dunia

AS Setujui Penjualan 1.200 Rudal ke Jepang, Buka Peluang Produksi Lokal

SABTU, 04 JANUARI 2025 | 14:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amerika Serikat (AS) telah menyetujui permintaan Jepang untuk membeli hingga 1.200 rudal udara-ke-udara guna memperkuat kerja sama pertahanan kedua negara.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Jepang mengumumkan bahwa Departemen Luar Negeri AS menyetujui pembelian Rudal Udara-ke-Udara Jarak Menengah Canggih AIM-120 (AMRAAM) dan perlengkapan terkait dengan nilai sekitar 3,64 Miliar Dolar AS.

Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan penjualan sebelumnya, seperti 120 rudal senilai 224 Juta Dolar AS pada 2023 dan 150 rudal senilai 293 Juta Dolar AS pada 2022.

Sebagian besar rudal dalam kesepakatan terbaru ini adalah model AIM-120D yang memiliki jangkauan lebih jauh dibandingkan model sebelumnya, AIM-120C.

Langkah ini terjadi di tengah semakin eratnya hubungan pertahanan antara AS dan Jepang. 

Wakil Menteri Luar Negeri AS, Kurt Campbell, menyatakan pada Desember 2024 bahwa Jepang adalah salah satu mitra terdekat AS.

"Jepang mungkin adalah mitra terdekat kami di dunia, dan AS berupaya untuk mendiversifikasi hubungan melalui produksi bersama barang-barang militer yang sensitif," ujar Campbell, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Sabtu 4 Januari 2025.

Menurutnya, empat tahun terakhir adalah masa paling aktif dalam hubungan pertahanan kedua negara sejak aliansi mereka dimulai 70 tahun lalu.

"Empat tahun terakhir telah menyaksikan perkembangan paling dinamis dalam hubungan dan keamanan AS-Jepang sejak berdirinya dan diluncurkannya aliansi kami 70 tahun lalu," ujarnya.

Kontraktor utama dalam kesepakatan terbaru adalah perusahaan RTX yang berbasis di Tucson, Arizona. Namun, seorang sumber dari industri menyebutkan bahwa kesepakatan ini kemungkinan menjadi langkah awal bagi Jepang untuk memproduksi AMRAAM secara lokal.

"Untuk menangani rudal ini, pihak Jepang perlu berinvestasi dalam fasilitas inspeksi dan pemeliharaan. Fasilitas ini dapat digunakan oleh Jepang saat beralih ke produksi lokal di masa mendatang," ujar seorang sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.

Sebagian dari 1.200 rudal yang dibeli diperkirakan akan diproduksi oleh Mitsubishi Heavy Industries di Jepang, mengingat RTX mungkin tidak mampu memproduksi seluruh jumlah tersebut sendiri.

Mitsubishi Heavy Industries sebelumnya telah memproduksi rudal Patriot di Jepang dan baru-baru ini setuju mengekspor rudal tersebut ke AS untuk membantu mengisi kembali stok persenjataan mereka.

Seorang pejabat pemerintahan Biden menambahkan bahwa beberapa skema produksi bersama sedang dijajaki.

"Semuanya pada akhirnya akan menghasilkan lebih banyak rudal yang diproduksi -  tidak hanya untuk Jepang, tetapi juga untuk kami dan pihak lain," ujarnya.

Negara seperti India dan Vietnam disebutkan sebagai kandidat yang mungkin terlibat dalam kerja sama ini. Langkah ini bertujuan mengurangi ketergantungan negara-negara tersebut pada sistem persenjataan buatan Rusia.

Namun, pejabat tersebut menegaskan bahwa rudal buatan Jepang kemungkinan besar tidak akan dijual langsung ke Ukraina.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya