Berita

ilustrasi politik uang

Politik

Cukong Politik akan Menjamur Akibat Presidential Threshold Dihapus

SABTU, 04 JANUARI 2025 | 10:21 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penghapusan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (presidential threshold) oleh Mahkamah Konstitusi (MK) diprediksi akan memperbanyak cukong politik pada pemilihan presiden (Pilpres) 2029.

Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos menilai, ketiadaan presidential threshold memunculkan banyak pasangan calon karena partai-partai politik bisa mengajukan jagoannya masing-masing.

"Dengan banyaknya jumlah kandidat yang akan berkompetisi di Pilpres, selain akan memperpanjang tahapan dan proses pilpresnya, juga meningkatkan risiko inefisiensi anggaran," ujar Subiran kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu, 4 Januari 2024.


Menurutnya, akibat biaya politik yang akan semakin mahal karena jumlah kandidat semakin banyak, kemunculan pemodal politik pun akan mengikuti dinamika yang terjadi.

"Dan potensi membingungkan pemilih dan memunculkan banyak cukong politik untuk menyuplai para kandidat," tuturnya.

Dengan banyaknya jumlah kandidat, maka fragmentasi basis pemilih antar kandidat akan semakin banyak dan sulit mencapai suara mayoritas mutlak.

"Pada akhirnya, semua akan bernegosiasi dan berkoalisi secara transaksional untuk bisa sampai pada kemenangan mayoritas," sambungnya.

Oleh karena itu, sosok yang kerap disapa Biran itu meyakini jika kandidat yang menang adalah dari partai kecil atau koalisi partai kecil, maka mereka akan kesulitan mendapatkan dukungan di parlemen.

"Karena minimnya kursi yang dikuasai partai pengusung. Ini bisa menghambat jalannya pemerintahan," tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya