Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Pasar Eropa Lesu, Sektor Barang Mewah Berada dalam Tekanan

SABTU, 04 JANUARI 2025 | 09:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Eropa melemah pada Jumat 3 Januari 2024 waktu setempat. Perdagangan dipersingkat selama momen Natal dan Tahun Baru. 

Sektor barang mewah dan produsen minuman keras menjadi penekan Utama pelemahan. 

Dikutip dari Reuters, indeks acuan Eropa, Stoxx 600 ditutup turun 0,5 persen dalam perdagangan ringan hari Jumat atau Sabtu pagi 4 Januari 2024 WIB.

Bursa Prancis yang menaungi banyak merek mewah terkemuka, mencatat penurunan 1,5 persen, menjadi penurunan satu hari terbesar dalam lebih dari tujuh minggu.

Penurunan ini terjadi setelah sektor-sektor yang bergantung pada ekspor ke Tiongkok, seperti penambang, saham barang mewah, dan produsen mobil, berada di bawah tekanan. 

Indeks DAX Jerman turun 0,59 persen ke level 19.906. Sementara Indeks FTSE Inggris melorot 0,44 persen pada level 8.223. 

Sedangkan indeks CAC Perancis tumbang 1,51 persen di posisi 7.282.

Sektor barang mewah tertekan akibat kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi Tiongkok, meskipun pejabat Beijing telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan pendanaan melalui obligasi treasury ultra-panjang pada tahun 2025. 

Selain itu, perang dagang yang berpotensi meningkat dengan Amerika Serikat juga memengaruhi sentimen pasar.'

Sektor minuman keras dan pembuat bir Eropa mengalami aksi jual setelah ahli bedah umum Amerika Serikat mengusulkan peringatan kanker pada label minuman beralkohol. Saham Campari dari Italia turun 5,2 persen, sementara saham Anheuser-Busch InBev, pembuat Budweiser, turun 2,8 persen.

Saham Stellantis di Milan turun 3,5 persen setelah data menunjukkan penurunan produksi kendaraan sebesar 37 persen di Italia pada tahun lalu, dengan penurunan penjualan yang terus berlanjut pada bulan Desember. 

Saham Tullow Oil melonjak 8,1 persen setelah perusahaan asal Afrika Barat ini mendapatkan pembebasan pajak sebesar 320 juta Dolar AS atas operasinya di Ghana.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya