Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Subaru dan Suzuki Pilih Angkat Kaki dari Thailand, Kenapa?

JUMAT, 03 JANUARI 2025 | 22:22 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dua produsen otomotif Jepang, Subaru dan Suzuki, telah mengumumkan penutupan pabrik mereka di Thailand sebagai bagian dari strategi bisnis baru. 

Penutupan ini dijadwalkan berlangsung antara 2024 hingga 2025, dengan alasan efisiensi biaya dan penyesuaian terhadap dinamika pasar yang berubah.

Subaru terlebih dahulu menghentikan operasional pabriknya di Kawasan Industri Lat Krabang, Bangkok, pada 30 Desember 2024. Pabrik seluas 100.000 meter persegi yang diresmikan pada 23 April 2019 itu resmi berhenti memproduksi kendaraan. 


Sebagai gantinya, Subaru akan mengimpor mobil secara utuh dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar Thailand.

Langkah ini, menurut Federasi Industri Thailand (FTI), merupakan upaya strategis dalam memangkas biaya operasional. 

TC Subaru (Thailand) sebelumnya juga telah mengumumkan bahwa semua kendaraan Subaru di Thailand akan diimpor, sejalan dengan keputusan Tan Chong International (TCIL) dan Subaru Corporation untuk menghentikan aktivitas perakitan lokal.

Di sisi lain, Suzuki Motor (Thailand) menyusul dengan rencana penutupan produksi lokal pada akhir 2025. 

Presiden Auto Club FTI, Surapong Paisitpattanapong, mengungkapkan bahwa keputusan ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan kendaraan hybrid, yang kini lebih diminati dibandingkan mobil bermesin pembakaran internal (ICE).

“Persaingan dari merek-merek China yang secara agresif juga bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar di Thailand,” kata Surapong dikutip Jumat 3 Januari 2025.

Oleh karena itu, keputusan Subaru untuk mengimpor kendaraan dinilai menjadi langkah tepat karena rendahnya volume produksi di Thailand.

Ke depan, Surapong memperkirakan Subaru akan memilih mengimpor kendaraan dengan teknologi canggih yang melayani konsumen Thailand yang berteknologi canggih.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya