Berita

Nvidia Corp /Net

Bisnis

Berkat AI, Nilai Pasar Nvidia Meningkat 2 Triliun Dolar AS

JUMAT, 03 JANUARI 2025 | 12:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan semikonduktor Nvidia mencatat lonjakan nilai pasar terbesar secara global pada tahun 2024. 
Peningkatan ini didorong oleh tingginya permintaan chip yang dirancang untuk teknologi kecerdasan buatan (AI), yang kini banyak digunakan di berbagai industri.
Dikutip dari Reuters, Jumat 3 Januari 2025, nilai pasar Nvidia melonjak lebih dari 2 triliun Dolar AS (sekitar Rp32.000 triliun) selama 2024, mencapai 3,28 triliun Dolar AS pada akhir tahun. 

Sebagai perbandingan, nilai pasar Nvidia pada akhir 2023 hanya sebesar 1,2 triliun Dolar AS. Pencapaian ini menjadikan Nvidia sebagai perusahaan paling bernilai kedua di dunia.

Apple Tetap menjadi pemimpin global dengan nilai pasar hampir mencapai 4 triliun Dolar AS. Kenaikan ini didorong oleh optimisme terhadap pengembangan AI yang diharapkan dapat meningkatkan kembali penjualan iPhone.

Microsoft berada di peringkat ketiga dengan 3,1 triliun Dolar AS, disusul Alphabet (Google) dan Amazon, masing-masing memiliki nilai pasar sekitar 2,3 triliun Dolar AS.

Pencapaian Nvidia menunjukkan peran penting teknologi AI dalam mendorong pertumbuhan industri semikonduktor sekaligus meningkatkan minat investor pada perusahaan teknologi.

Perusahaan teknologi ini secara signifikan meningkatkan indeks global pada tahun 2024, dengan indeks S&P 500 melonjak 23,3 persen dan Nasdaq naik 28,6 persen.

Meskipun valuasi sahamnya lebih tinggi, meningkatnya ketegangan tarif AS-Tiongkok, dan potensi penurunan suku bunga AS, para analis tetap optimis terhadap kinerja kuat berkelanjutan dari perusahaan teknologi pada tahun 2025.

Daniel Ives dari Wedbush memprediksi kenaikan 25 persen pada saham teknologi pada tahun 2025, mengaitkan potensi pertumbuhan dengan lingkungan yang lebih longgar di bawah Donald Trump, inisiatif AI yang kuat di masa mendatang, dan fondasi yang stabil untuk Big Tech dan Tesla pada tahun 2025 dan seterusnya.

"Kami yakin saham teknologi akan kuat pada tahun 2025 berkat Revolusi AI dan tambahan belanja modal AI senilai 2 triliun Dolar AS lebih selama 3 tahun ke depan," ujarnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya