Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Konsumsi Gas di Jerman Naik 5,8 Persen, Warga Diminta Berhemat

KAMIS, 02 JANUARI 2025 | 11:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tingginya tingkat konsumsi gas di musim dingin saat ini membuat pemerintah Jerman khawatir. 

Badan Jaringan Federal Jerman telah meminta masyarakat dan pelaku usaha untuk menghemat gas meskipn cuaca dingin untuk menghindari kekurangan, sebab negara tersebut telah mengonsumsi gas jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

Dikutip dari RT, Kamis 2 Januari 2025, total konsumsi gas di Jerman naik sebesar 5,8 persen dari Oktober hingga Desember 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi 246 terawatt-jam (TWh). 

Industri mencatat peningkatan konsumsi sebesar 9,1 persen dibandingkan dengan tahun 2023, sementara peningkatan pada rumah tangga dan bisnis lebih rendah yaitu sebesar 1,9 persen.

Badan Federal mengaitkan lonjakan konsumsi gas terjadi di saat cuaca dingin. Namun, kepala regulator energi, Klaus Muller mengingatkan agar konsumen sebaiknya lebih berhemat dalam penggunaan gas untuk menghindari kelangkaan yang membuat harga menjadi tinggi. 

"Penghematan gas masih sangat penting dan dapat meringankan beban dompet Anda," kata Muller.

Meskipun begitu, menurut Muller, pasokan gas negara itu belum terancam, karena fasilitas penyimpanan masih terisi 80 persen.

"Ini berarti kami siap menghadapi tiga bulan ke depan," katanya, seraya menambahkan bahwa Jerman sejauh ini telah melewati paruh pertama musim dingin dengan baik.

Gas alam merupakan sumber energi terpenting di Jerman. Setengah dari semua apartemen dan rumah tinggal di penjuru negeri menggunakan pemanas dengan gas.

Jerman mengandalkan Rusia untuk memenuhi lebih dari separuh kebutuhan gasnya sebelum konflik Ukraina meningkat pada tahun 2022. 

Pengiriman gas dibatasi secara signifikan atau dihentikan sepenuhnya setelah Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Moskow, dan jaringan pipa Nord Stream yang menyalurkan gas Rusia langsung ke Jerman hancur akibat ledakan di dasar Laut Baltik pada bulan September 2022.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya