Berita

Kebersamaan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama/Ist

Politik

Anies-Ahok Akur, Berpolitik Nggak Perlu Pakai Ayat

KAMIS, 02 JANUARI 2025 | 10:19 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mendadak menjadi buah bibir.

Meski sempat menjadi rival dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2017 yang penuh dinamika, keduanya kini terlihat akrab.

Kehangatan ini terlihat saat Anies dan Ahok menghadiri acara perayaan Tahun Baru 2025 di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa 31 Desember 2024. Keduanya duduk bersebelahan dan sering terlibat dalam obrolan santai selama acara berlangsung.

Membaca perubahan ini, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, Adi Prayitno, memberikan tanggapannya.

"Berpolitik nggak perlu rusuh-rusuh amat. Apalagi pakai ayat segala. Bawa santai-santai saja urusan politik," kata Adi lewat akun X miliknya, Kamis 2 Januari 2025.

Pada Pilkada 2017, rivalitas Anies dan Ahok melibatkan isu yang melampaui politik biasa. Kampanye saat itu diwarnai dengan narasi agama, di mana seruan "jangan pilih pemimpin non-Islam" menggema di sejumlah kelompok masyarakat. 

Bahkan, banyak pendakwah menggunakan ayat Al-Qur'an, khususnya Al-Maidah 51, untuk menegaskan seruan tersebut. 

Situasi ini memuncak ketika Ahok, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI, terjerat kasus penistaan agama yang melibatkan tafsir ayat tersebut.

Ahok akhirnya kalah dalam Pilkada 2017 dan juga menghadapi vonis hukuman atas kasus penistaan agama. 

Sementara itu, Anies berhasil melanjutkan kepemimpinan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ketegangan politik saat itu meninggalkan jejak mendalam, baik dalam relasi politik maupun masyarakat luas.

Namun, pemandangan di Balai Kota pada pergantian tahun menghadirkan cerita berbeda. Ahok dan Anies terlihat berbincang dengan hangat, tanpa kesan rivalitas yang pernah mewarnai hubungan mereka. 

Momen kebersamaan ini dinilai sebagai pesan positif untuk dunia politik Indonesia, menunjukkan bahwa perbedaan dalam kontestasi tidak harus berujung pada permusuhan.

"Buktinya dua sosok ini akur di 2025, seakan tak pernah terjadi apapun di Pilkada Jakarta 2017 lalu," tandas analis politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu.



Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya