Berita

Presiden ke-7 RI Joko Widodo/Ist

Politik

Logis Jokowi Masuk Jadi Finalis Tokoh Terkorup Versi OCCRP

KAMIS, 02 JANUARI 2025 | 10:10 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Banyaknya pejabat yang terjerat kasus korupsi selama 10 tahun berkuasa bisa jadi indikator Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) memasukan nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebagai finalis pemimpin paling korup di dunia.

"Faktanya selama 10 tahun menjadi kepala pemerintahan, telah terjadi banyak kasus korupsi yang melibatkan banyak pejabat negara dan pemerintahan," kata Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo kepada RMOL, Kamis 2 Januari 2025.

Meski demikian, Karyono mempertanyakan indikator atau alasan lain dari rilis OCCRP tersebut.

"Terkait indikator dan metodologi memang tergantung pada lembaga yang melakukan penilaian. Jika menggunakan fakta hukum, memang belum ada bukti bahwa Jokowi melakukan korupsi secara pribadi/individu," kata Karyono. 

"Tapi jika indikator yang digunakan adalah kepemimpinan Jokowi sebagai kepala negara dan pemerintahan yang gagal mencegah korupsi dan menciderai demokrasi maka hal itu lebih tepat dan logis," sambungnya.

Bukan hanya soal korupsi, Karyono juga menggarisbawahi demokrasi belakangan ini yang terjadi pengekangan. 

"Penodaan demokrasi, nepotisme dan pengekangan kebebasan sipil semakin marak di era pemerintahan Jokowi," kata Karyono.

Mengutip laman resmi OCCRP pada Selasa 31 Desember 2024, Presiden Suriah Bashar Al Assad didapuk sebagai Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption sebagaimana voting jurnalis dunia serta pembaca.

"Para finalis yang memperoleh suara terbanyak tahun ini adalah Presiden Kenya, William Ruto; mantan Presiden Indonesia, Joko Widodo; Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu; mantan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina; dan pengusaha India, Gautam Adani," demikian laporan OCCRP.

Di kesempatan lain, Jokowi sudah bersuara dan menanggapi hasil rilis OCCRP dengan santai.

Bahkan, Jokowi menyebut saat ini banyak bertebaran fitnah serta framing jahat yang tidak diikuti dengan bukti.

"Sekarang banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti, yaitu yang terjadi sekarang kan," kata Jokowi di rumahnya, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Selasa 31 Desember 2024.



Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya