Berita

Ilustrasi/Orfonline

Tekno

Dua Operator Seluler AS Nyatakan Diri Aman dari Serangan Badai Garam Tiongkok

SENIN, 30 DESEMBER 2024 | 12:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dua penyedia jaringan operator nirkabel Amerika Serikat (AS), AT&T dan Verizon menyatakan perusahaan mereka saat ini aman dari serangan operasi spionase siber Badai Garam atau Salt Typhoon.

Kedua perusahaan mengatakan pihaknya kini sudah bekerja sama dengan penegak hukum dan pejabat pemerintah untuk mengamankan serangan yang dikaitkan dengan Tiongkok tersebut.

"Kami tidak mendeteksi adanya aktivitas oleh aktor negara-bangsa di jaringan kami saat ini," kata juru bicara AT&T, dikutip dari Nikkei Asia, Senin 30 Desember 2024.

"Berdasarkan penyelidikan kami saat ini atas serangan ini, Republik Rakyat Tiongkok menargetkan sejumlah kecil individu yang menjadi incaran intelijen asing," jelasnya.

Juru bicara melanjutkan, meskipun hanya beberapa kasus informasi yang disusupi yang teridentifikasi, AT&T memantau dan memperbaiki jaringannya untuk melindungi data pelanggan, dan terus bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menilai dan mengurangi ancaman tersebut.

Pernyataan serupa diberikan Kepala Bagian Hukum Verizon dalam sebuah pernyataan.

“Kami belum mendeteksi aktivitas pelaku ancaman di jaringan Verizon selama beberapa waktu, dan setelah bekerja keras mengatasi insiden ini, kami dapat melaporkan bahwa Verizon telah mengendalikan aktivitas yang terkait dengan insiden khusus ini,” katanya.

Pada Jumat, 27 Desember 2024, pejabat AS menambahkan perusahaan telekomunikasi kesembilan yang tidak disebutkan namanya ke dalam daftar entitas yang diretas oleh peretas Salt Typhoon dan mengatakan bahwa pihak Tiongkok yang terlibat memperoleh akses ke jaringan dan pada dasarnya memiliki akses yang luas dan penuh,  yang memberi mereka kemampuan untuk menentukan lokasi geografis jutaan orang dan merekam panggilan telepon.

Pejabat Tiongkok sebelumnya menggambarkan tuduhan tersebut sebagai disinformasi dan mengatakan Beijing dengan tegas menentang dan memerangi serangan siber dan pencurian siber dalam segala bentuk.

Pihak Washington sebelumnya menuduh peretas menargetkan Verizon AT&T, Lumen dan perusahaan telekomunikasi lainnya, dan mencuri penyadapan audio telepon beserta sejumlah besar data rekaman panggilan.

Menanggapi serangan siber tersebut, Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS pada tanggal 18 Desember mendesak tokoh-tokoh senior pemerintah dan politik untuk memindahkan komunikasi seluler ke aplikasi yang dienkripsi secara menyeluruh.

Sasaran Badai Garam dilaporkan termasuk pejabat yang terkait dengan kampanye presiden Demokrat Kamala Harris dan Republik Donald Trump.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya