Warga Suriah di Hatay bergerak menuju Gerbang Perbatasan Cilvegozu antara Turki dan Suriah setelah runtuhnya enam puluh satu tahun kekuasaan rezim Assad di Suriah, pada 17 Desember 2024/Net
Penggulingan rezim Presiden Bashar Al Assad oleh pasukan kelompok pemberontak, telah memberikan jaminan keamanan bagi pengungsi Suriah yang ingin kembali ke negara mereka.
Menurut Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya, lebih dari 25.000 warga Suriah meninggalkan Turki dan kembali ke negara mereka antara 9 Desember dan 23 Desember 2024
"Mereka adalah pengungsi yang melarikan diri dari Suriah selama perang saudara yang berlangsung selama 13 tahun," ungkapnya, seperti dimuat
Anadolu Ajansi pada Kamis, 26 Desember 2024.
Yerlikaya memastikan pengungsi tunduk pada proses penyaringan tertentu sebelum melintasi perbatasan ke Suriah, termasuk memeriksa catatan hukum mereka pada sistem terpusat dan tetap diharuskan untuk menunjukkan izin perjalanan.
"Jika mereka tidak memiliki catatan kriminal yang mengharuskan penangkapan atau penahanan, mereka diizinkan untuk menyeberang ke Suriah dari salah satu dari enam penyeberangan perbatasan," kata menteri tersebut.
Dia juga mengungkapkan bahwa pemerintah Turki akan mendirikan kantor manajemen migrasi di Damaskus dan Aleppo yang berlokasi di kedutaan dan konsulat Turki, yang akan membantu otoritas Suriah yang baru dalam mengakses catatan para pengungsi yang kembali.
"Pemerintahan baru (di Suriah) masih membentuk kementerian dalam negerinya. Kami memiliki catatan tentang pengungsi Suriah tetapi pemerintahan tersebut tidak memiliki catatan yang tepat karena kelompok teroris dan rezim sebelumnya telah menghancurkan arsip, dari catatan sipil hingga catatan tanah," ungkapnya.
Sebuah survei oleh organisasi Areda yang berbasis di Istanbul, mengungkapkan bahwa dari 1.100 warga Suriah yang disurvei di seluruh Turki awal bulan ini, 91 persen warga Suriah senang dengan jatuhnya rezim Assad dan 71,5 persen berharap tentang masa depan Suriah.
Lebih lanjut, hal itu menunjukkan bahwa 45,5 persen warga Suriah bersedia untuk kembali jika situasi di sana membaik, sementara 26,7 persen ingin kembali secepat mungkin.
Dengan 61 persen warga Suriah di Turki dilaporkan berasal dari Aleppo, yang merupakan kota besar pertama yang dibebaskan oleh para mantan pemberontak bulan ini, itu berarti sebagian besar warga Suriah yang mengungsi akhirnya memiliki kesempatan untuk kembali.