Berita

Pasukan HTS Suriah/Net

Dunia

Bentrokan Loyalis Assad dan Tentara HTS Suriah Tewaskan 14 Orang

KAMIS, 26 DESEMBER 2024 | 12:28 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sedikitnya 14 orang tewas dalam bentrokan sengit antara para pendukung setia rezim Bashar Al Assad dan pasukan pemerintah sementara Suriah yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pada Rabu, 25 Desember 2024.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan kerusuhan meletus setelah pasukan HTS menangkap seorang perwira rezim Assad, Mohammed Kanjo Hassan.

"Dia (Hassan) ditangkap karena menjatuhkan hukuman mati dan penghakiman sewenang-wenang terhadap ribuan tahanan (selama kepemimpinan rezim Assad)," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat Reuters.


Saudara laki-laki Hassan dan orang-orang bersenjata mencegat pasukan keamanan HTS yang sedang berpatroli di Provinsi Tartus dan aksi saling serang terjadi.

Menteri Dalam Negeri baru Suriah, Mohammed Abdel Rahman mengatakan 14 personel kementerian dalam negeri tewas (anggota HTS) dan 10 lainnya terluka setelah penyergapan tersebut.

"Setidaknya 14 orang tewas dalam bentrokan di provinsi Tartus, Suriah barat, pada hari Rabu, 25 Desember 2024 saat pasukan keamanan rezim baru bentrok dengan sekelompok pendukung yang loyal kepada rezim Bashar Assad yang digulingkan," ungkapnya.

Dalam sebuah postingan di platform pesan Telegram, Rahman berjanji menghukum siapa pun yang berani merusak keamanan Suriah atau membahayakan nyawa warganya.

Saat terjadi transisi kekuasaan dan wewenang di Suriah, ribuan pengunjuk rasa yang marah turun ke jalan di beberapa bagian negara itu.

Video yang tidak terverifikasi yang memperlihatkan serangan terhadap kuil Alawite. Alawite adalah kelompok agama yang dianggap loyal terhadap rezim lama.

Fabrice Balance, pakar Timur Tengah dari Universitas Lumiere Lyon 2 Prancis, memperkirakan komunitas Alawite mencakup sekitar 9 persen dari populasi Suriah.

"Alawite sangat dekat dengan rezim Bashar. Hubungan mereka dengan rezim tersebut berisiko memicu balas dendam kolektif terhadap mereka. Terlebih lagi karena kaum Islamis menganggap mereka sebagai bidah," ujar Balanche.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya