Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Pernyataan Sikap Akhir Tahun Rekan Indonesia

Saatnya Pemerintah Serius Bangun Ketahanan Kesehatan Bangsa

Oleh: Agung Nugroho*
RABU, 25 DESEMBER 2024 | 23:09 WIB

MENCERMATI situasi global dalam politik kesehatan, Rekan Indonesia menyampaikan harapannya kepada pemerintahan Probowo Subianto untuk serius membangun ketahanan kesehatan nasional.

Membangun ketahanan kesehatan nasional merupakan prioritas utama dan mendesak dalam konteks geopolitik global yang semakin kompleks. 

Situasi internasional saat ini, ditandai dengan “perang bayangan” atau perang proksi, menimbulkan dampak signifikan terhadap sektor kesehatan nasional. 


Persaingan global yang ketat dalam akses terhadap vaksin, obat-obatan, dan teknologi kesehatan mutakhir menciptakan dinamika yang penuh risiko dan ketidakpastian, memperparah kerentanan sistem kesehatan. 

Ancaman tersebut bersifat multidimensi, tidak hanya meliputi ancaman fisik berupa kekurangan pasokan alat kesehatan atau serangan langsung terhadap infrastruktur kesehatan, tetapi juga ancaman nonfisik seperti penyebaran informasi yang menyesatkan (misinformasi dan disinformasi) serta upaya-upaya sabotase sistemik yang bertujuan untuk melemahkan sistem kesehatan nasional. 

Oleh karena itu, penguatan sistem kesehatan nasional menjadi suatu keharusan yang tidak dapat ditawar lagi. 

Hal ini membutuhkan strategi komprehensif yang meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan yang terintegrasi dengan kebutuhan riil sistem pelayanan kesehatan; peningkatan aksesibilitas layanan kesehatan yang merata dan berkeadilan, menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi berdasarkan status sosial ekonomi, lokasi geografis, maupun faktor lainnya; serta peningkatan kapasitas riset dan inovasi di bidang kesehatan untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi dan produk kesehatan impor, sehingga mampu menciptakan kemandirian dan daya saing nasional. 

Kerja sama yang kuat dan terintegrasi antar lembaga pemerintah, swasta, dan negara-negara sahabat menjadi pilar penting dalam membangun ketahanan kesehatan nasional. 

Kerangka kerja sama ini harus terstruktur dengan baik, melibatkan perencanaan strategis yang matang dan mekanisme monitoring yang efektif. 

Penguatan kerja sama ini akan memfasilitasi pertukaran pengetahuan, teknologi, dan sumber daya untuk menghadapi tantangan global secara kolektif dan efektif. 

Program peningkatan literasi kesehatan masyarakat juga merupakan komponen krusial dalam membangun ketahanan kesehatan nasional. 

Melalui program ini, masyarakat diberdayakan dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengakses, mengevaluasi, dan memilih informasi kesehatan yang kredibel, sehingga mampu bertanggung jawab atas kesehatan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. 

Dengan masyarakat yang sehat dan berdaya serta sistem kesehatan yang tangguh, Indonesia akan lebih siap menghadapi berbagai ancaman kesehatan, termasuk ancaman terselubung yang muncul dalam konteks perang proksi. 

Partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, organisasi profesi kesehatan, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta, menjadi kunci keberhasilan dalam membangun ketahanan kesehatan nasional yang kuat dan berkelanjutan. 

Perencanaan strategis jangka panjang yang berorientasi pada penguatan resiliensi sistem kesehatan, peningkatan pengawasan dan pengamanan infrastruktur kesehatan yang komprehensif, serta pengembangan sistem peringatan dini untuk menghadapi ancaman kesehatan yang muncul, baik yang bersifat wabah penyakit maupun ancaman non wabah, merupakan bagian integral dari upaya membangun ketahanan kesehatan nasional yang tangguh.

*Penulis adalah Ketua Nasional Rekan Indonesia

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya