Berita

Asaad Hassan al-Shibani, tokoh HTS yang ditunjuk jadi Menlu sementara Suriah/Net

Dunia

Tokoh HTS Diangkat Jadi Menlu dan Menhan Suriah

MINGGU, 22 DESEMBER 2024 | 09:59 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Otoritas baru Suriah telah menunjuk seorang menteri luar negeri dan menteri pertahanan dari kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

Laporan kantor berita resmi Suriah SANA, menyebut Asaad Hassan al-Shibani dari HTS ditunjuk sebagai sebagai menteri luar negeri, sementara Murhaf Abu Qasra diangkat menjadi menteri pertahanan dalam pemerintahan sementara Suriah.

Dikatakan bahwa penunjukkan mencerminkan upaya pemerintah baru Suriah dalam membangun kembali hubungan internasional, dua minggu setelah penggulingan Presiden Bashar al-Assad.


"Langkah ini diambil sebagai respons atas aspirasi rakyat Suriah untuk membangun hubungan internasional yang membawa perdamaian dan stabilitas," ungkap laporan tersebut.

Abu Qasra, yang juga dikenal dengan nama samaran Abu Hassan 600, adalah tokoh senior HTS yang memimpin pasukan oposisi yang mengusir al-Assad.

Al Jazeera menyebut Abu Qasra dan al-Shibani sangat dekat dengan pemimpin HTS Ahmed al-Sharaa. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah HTS membentuk pemerintahannya sendiri atau pemerintahan Suriah.

"Sejauh ini, 14 menteri telah ditunjuk, dan semuanya adalah sekutu dekat atau teman al-Sharaa," papar laporan tersebut.

Beberapa hari setelah menguasai Damaskus, pemimpin pemberontak Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menunjuk perdana menteri baru yang akan menjalankan proses pemerintahan

Pada 10 Desember 2024 lalu, HTS menunjuk perdana menteri baru Mohammad Al-Bashir, ia sebelumnya menjalankan pemerintahan di Idlib di bawah kendali HTS.

Pemimpin HTS Ahmed Al-Sharaa, yang juga dikenal sebagai Abu Mohammed Al-Jolani, berusaha meredakan kekhawatiran tentang bagaimana nasib pemerintahan Suriah setelah kaburnya Presiden Bashar Al-Assad.

Dalam wawancara dengan Sky News, Jolani menegaskan bahwa Suriah sudah lelah dan ia berjanji bahwa negara itu tidak akan kembali berperang.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya